Aku berjalan ke arah lift dengan hati yang masih
kesal. Ketika aku ingin menekan tombol lift, aku melihat seseorang di
sampingku. Dia memakai setelan hoddie hitam dan snapback berwarna senada. Aku
memperhatikan dengan lama dan oh! Ternyata Young Bae oppa. Dia terlihat keren
dengan gayanya seperti itu. Jujur, aku sudah mengagumi Young Bae oppa sejak
pertama aku melihatnya di gedung ini.
“Hai…
kamu..mm..Chaelin?” Dia tau namaku! Aku ingin tersenyum selebar mungkin tapi
tidak akan kulakukan. Aku ingin terlihat baik di depannya.
“Ye oppa.
Aku Chaelin, trainee disini. Oppa juga ingin ke atas?” aku memberanikan diriku
bertanya sambil mengatur ekspresi wajahku.
“ Ya, aku
ingin ke studio. Ada banyak lirik yang harus kutulis dan music yang harus ku
selesaikan hari ini.” Dia menoleh dan tersenyum padaku. Kyaaaa! Young Bae oppa!
Kau terlihat sangat tampan jika tersenyum!
Pintu lift
terbuka, aku dan Young Bae oppa masuk ke dalam lift. Hatiku tiba-tiba berdegup
dengan kencang. Duh! Bagaimana ini?! pikirku dalam hati. Young Bae oppa tampak
santai saja. Dia memasang headphone dan melakukan sedikit gerakan dance di
dalam lift. Sangat keren! Aku tak dapat berkata apa-apa saking kagumnya aku
pada dia. Namun sayang, pintu lift terbuka begitu cepat, sehingga Young Bae
oppa dan aku harus keluar dari dalam lift. Young Bae oppa sempat tersenyum lagi
padaku sebelum ia menuju studio. Kyaaaa!!!! Aku tak tahu mengapa hatiku begitu
senang hanya dengan melihat dia tersenyum padaku.
“Unnie!
Ayo cepat!” kesenanganku tiba-tiba menjadi hambar dengan mendengar teriakan
itu. Ya, itu teriakan Minzy.
“Minzy!!
Tidak usah berteriak seperti itu! Mengagetkan saja.” Aku memasang wajah
cemberut yang dibuat-buat. Aku tidak mungkin marah sungguhan padanya.
“Hahahah!
Unnie, tadi di bawah aku sempat berpapasan dengan Ji Young oppa! Dia sangat
tampan dan berkarisma! Aku sangat..”
“ Aku sangat
tidak menyukainya.” Kusambung perkataan Minzy dengan nada datar.
“Unnie!
Kenapa kau berkata seperti itu? Ji Young oppa itu sunbae kita disini. Jangan
berkata yang aneh-aneh seperti itu.” Minzy menggeleng kepalanya dan menaruh
jari telunjuknya dibibirku dengan ekspresi wajah seperti orang ketakutan kalau
ada orang lain yang mendengar pembicaraan kami.
“Aiissshh!” Aku menepis jari Minzy dari bibirku dan menatapnya dengan
cemberut.
Q : Gimana FFnya? Komenannya yah chingu! Kamsahamnida!! *bow* ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar