PART 9.
“Tolong
latih lagi vocal kalian, terutama pembagian vokalnya. Besok aku ingin melihat
perkembangan kalian lagi. Kita selesaikan sampai disini.”
Waaahhh
pelatih vocal kami benar-benar keras hari ini. apakah karena debut kami yang
sudah semakin dekat? Hmm aku rasa begitu.
“Waaahh
tenggorokanku sakit. Aku kehabisan suara.” Sandara unnie mengambil botol air
dan langsung meneguk sebotol air segar hingga habis dalam sekejap.
“Unnie..
baegopa.. “ Minzy selalu saja memikirkan makanan. Hal pertama yang selalu
dipikirkannya setelah latihan adalah makan!
“Minzy-ya~
apa kau memiliki lambung yang cukup besar hah?” aku mengacak-acak rambut Minzy
hingga berantakan.
“Unnieee!!!
Geumanhae!! “ Hahaha ! sungguh lucu melihat tingkah laku maknae ku yang satu
ini.
“Gajaaaa..
ayo kita makan!” Bom unnie mengajak kami makan bersama.
“Hmmm..
unnie, kalian duluan saja, aku masih belum lapar. Aku masih ingin melakukan
sesuatu. “
“Lagi? Kau
ingin kami makan tanpamu lagi? “ Sandara unnie menatapku.
“Eeemm…
aku janji ini yang terakhir kalinya. Aku berjanji. Aku hanya, ingin melakukan
sedikit urusanku. “ aku sebenarnya tidak
enak harus meninggalkan mereka lagi, tapi aku harus menyelesaikan urusanku.
“Hmmm..
yasudah. Kalau sudah selesai urusanmu, bergabunglah dengan kami. Oke?” Sandara
unnie tersenyum padaku dan mereka pergi meninggalkanku sendiri.
Aku
sebenarnya sudah lama ingin belajar menulis sebuah lirik lagu yang ingin ku
kerjakan di dalam studio, tapi karena studio selalu dipakai oleh
sunbae-sunbaeku, aku jadi tidak memiliki kesempatan. Kali ini studio sepertinya
sedang kosong, karena aku tidak mendengar suara music dari studio. Ya! Ini
saatnya aku mengerjakan laguku.
Aku
berjalan ke arah lift yang akan membawaku ke studio.
“Hei
Chaelin-ssi!! Kau tampak hebat kemarin. Aku tidak menyangka bahwa kau juga
menjadi fans kami. Hahahaha “ suara orang ini mengagetkanku yang sedang
menunggu pintu lift terbuka. Ternyata Seungri oppa.
“Hah?
Mmm.. aku.. bukan begitu oppa, sebenarnya aku..” aku tidak tahu harus berkata
apa. Aku serba salah. Mana mungkin aku
berkata bahwa aku bukan fans mereka? pasti akan menyinggung Seungri oppa.
“Sudahlah.
Nanti jika kau ingin tanda tanganku, katakan saja! Nanti akan kuberikan. Kau
kan hoobaeku heheh” Waaahh kalau di perhatikan, oppa yang satu ini sangat
percaya diri sekali. Ckckck..
“Ah.. ye
oppa.” Aku mengiakan saja apa katanya. Seungri oppa lalu berjalan
meninggalkanku. Pintu lift terbuka, aku segera masuk kedalam.
Sesampainya di studio, aku melihat sekeliling. Ya, sangat sepi. Tidak
ada orang. Aman! Aku mengendap-endap seperti pencuri. Aku takut ada yang
menyadari keberadaanku disini.
Aku
membuka computer di depanku. Masih aman. Aku terus melihat keadaan di
sekelilingku. Aku lalu memejamkan mataku. Berpikir lirik apa yang harus
kutulis. Setidaknya, aku harus menemukan sebuah inspirasi. Inspirasi…
inspirasi… oh! Aku tahu! Aku mulai menulis sebuah lirik yang terinspirasi dari
pengalamanku. Kutulis, ku hapus, tulis, hapus lagi, begitu berulang kali hingga
aku mendapat setidaknya satu bait lirik yang menurutku lumayan juga untuk
percobaan pertama. Kira-kira seperti ini liriknya:
Kita
yang bertemu tanpa saling mengenal
Kita yang saling menciptakan waktu dan menikmati setiap detiknya
Kita yang saling bahagia tapi tak dapat bersama
Kita yang saling tersenyum tapi tak dapat menyentuh
“Mengapa
kau berada disini?” gawat! Aku ketahuan! Aku kalang kabut mematikan computer di
depanku dan langsung berbalik ketika aku melihat sesosok pria berdiri tepat di
depanku. Ternyata dia sudah mengamatiku daritadi!
“Aniyo,
aku hanya..” aku kehabisan alasan lagi kali ini.
“ Hanya??
“
“Hanya…mmm.. hanya ingin menulis sebuah lirik.” Aku terpaksa berkata
jujur.
“Dasar
gadis bodoh. Apa kau punya bakat menulis lirik sehingga kau berani masuk ke
sini? Kau tahu, hanya orang-orang berbakat yang berhak masuk ke studio ini.” aaarrrgghh!!
Menyebalkan sekali manusia ini! kalian juga pasti sudah tau siapa dia!
“Yaaa!!
Berhenti memanggilku gadis bodoh! Tau apa kau soal bakat?! Kurasa kau juga
tidak terlalu berbakat! Aku trainee disini, dan aku berhak masuk ke studio ini
kau tahu?! Waaaahh sungguh menyebalkan sekali!” aku rasa kami akan melanjutkan
pertengkaran kami lagi. Aaarrggh ! dasar Ji Young!
“Siapa
bilang para trainee tidak boleh kesini? Kau tidak mengerti juga? Aku kan sudah
bilang, hanya orang berbakat saja yang berhak masuk kesini. Sudah kuduga, kau
memang gadis bodoh.” Jawabnya santai sambil tersenyum sinis. Jadi maksudnya aku
bukan orang berbakat ?!!
“Yaaaa!!!!
Kenapa kau begitu menyebalkan sekali?!! Jinjja! Baru kali ini aku menemukan
orang dengan kepribadian sepertimu!” aku tidak ingin berdebat lebih lama
dengannya lagi!! Sumpah aku muak!!
Aku
meninggalkan ruang studio. Perasaanku sudah tak karuan. Aku tidak tahu harus
melampiaskan semua kemarahan ini dengan cara seperti apa lagi. Orang seperti Ji
Young itu, aku tidak tahu harus menghadapinya dengan cara seperti apa lagi!
“Chaelin-ssi?” Young Bae oppa menyapaku di tengah perjalananku menuju
keluar gedung. Aku berusaha mengendalikan raut wajahku yang terlihat marah.
“A.. ya
oppa. Wae?” tanyaku.
“Bisa kita
bicara sebentar? “
“Bicara?
Tentang apa oppa? Katakan saja.” Aku penasaran apa yang ingin dikatakan oleh
Young Bae oppa padaku.
“Hmm..
kita bicarakan ini di café sebelah gedung saja. Tidak lama kok. Bagaimana?”
“Hmm..
tapi apakah tidak apa-apa oppa? Aku takut para fansmu mengenalimu nanti.” Aku
sedikit khawatir dengan tawaran Young Bae oppa.
“Tidak
apa-apa Chaelin-ssi. Aku akan memesan tempat khusus untuk kita berdua. “
Setelah aku berpikir, akhirnya aku menyetujui tawaran Young Bae oppa.
Kami
berjalan ke arah café. Aku masih sedikit khawatir jika ada yang mengenali Young
Bae oppa. Bisa-bisa aku akan menjadi korban kerumunan seperti tadi malam lagi.
Sampai
disana, kami di arahkan ke tempat khusus yang sudah di pesan Young Bae oppa.
Tempatnya benar-benar nyaman dan privat. Hanya kami berdua. Setelah memesan
makanan, kami terdiam beberapa saat.
“Hmm..
bagaimana kabarmu Chaelin-ssi? Apa kau baik-baik saja?” Young Bae oppa memulai
pembicaraan.
“ Aku
baik-baik saja oppa. Bagaimana denganmu?”
“Aku juga
baik-baik saja.” Young Bae oppa menunjukkan senyum khasnya padaku.
“Jadi… apa
yang ingin kau katakan padaku oppa?” aku tidak dapat menahan rasa penasaranku
pada Young Bae oppa.
“Hmmm..
jadi… aku hanya ingin meminta maaf padamu. Kita sudah tidak pernah berbicara
lagi sejak terakhir evaluasi hari itu. Aku minta maaf karna tidak memilihmu
waktu itu..”
“Ahh..
gwaenchana, gwaenchana.. aku mengerti
pilihan oppa adalah yang terbaik. Lagian hampir semua orang juga memilih Bom
unnie. “ aku tersenyum untuk meyakinkan Young Bae oppa bahwa aku baik-baik
saja.
“Jinjja?
Kau tidak marah padaku kan? Waaahh kau memang hoobaeku yang terbaik. Hmmm..
tapi… beberapa hari yang lalu, kau sedang apa dengan Ji Young di studio? Aku
pikir kalian tidak saling akrab.” Aku sedikit kaget dengan pertanyaan Young Bae
oppa mengenai aku dan Ji Young. Aku tidak ingin ada kesalah pahaman antara
kami.
“Tidak ada
apa-apa oppa. Aku hanya kesana menyampaikan terimakasihku pada Ji Young oppa
yang sudah memilihku saat evaluasi waktu itu. “
“Lalu,
mengapa Ji Young menahanmu waktu itu ? apa kalian sedang melakukan sesuatu yang
tidak boleh aku ketahui? Hehehe” waahhh Young Bae oppa!
“Hah?!
Tidak ada apa-apa oppa! Jinjja. Jeongmal. “ aku berusaha meyakinkan Young Bae
oppa sebisa mungkin.
“Hahaha..
yasudahlah.. aku percaya padamu. Lain kali kau harus lebih akrab dengan Ji
Young. Aku tahu, dia mungkin terlihat angkuh, cuek dan dingin, tapi sebenarnya
ia tidak seperti itu. Sifatnya seperti itu karena ia trauma akan masa lalunya.”
Perkataan Young Bae oppa membuatku penasaran.
“Trauma?”
tanyaku.
“Yah..
trauma. Dulu, sewaktu kami masih menjadi trainee, Ji Young memiliki seorang
kekasih, namanya Kang Eun Sun. Ji Young sangat menyayangi Eun Sun. Ia bahkan
rela menghabiskan waktunya berjam-jam di studio hanya untuk membuatkan banyak
lirik dan lagu untuk Eun Sun. Namun tepat pada hari dimana kami harus melakukan
debut, Ji Young mendapatkan kabar buruk bahwa Eun Sun akan menikah dengan pria
pilihan orangtuanya. Saat itu kami berusaha menenangkan Ji Young agar dia tetap
tegar dan berkonsentrasi karena hari itu adalah hari debut kami. Sejak saat
itu, aku tidak pernah lagi melihat Ji Young berkencan dengan seorang gadis.
Sifatnya berubah menjadi dingin, dan ia lebih berambisi pada karirnya ketimbang
urusan percintaan.” Young Bae oppa menjelaskan panjang lebar tentang Ji Young.
Ooh.. jadi
ini yang menyebabkan Ji Young menjadi pria yang dingin dan menyebalkan?
Waaaahh… aku tiba-tiba merasa kasihan padanyaa. Kebencianku seketika menghilang
dan berganti dengan rasa kasihan pada kondisinya.
“Hmm..
jadi, aku berharap kau, dan juga membermu yang lain jangan sungkan jika bertemu
kami sunbae-sunbae kalian. Aku ingin Ji Young dapat menghilangkan sifat
dinginnya dan traumanya itu. Aku berharap dengan kalian menjadi teman dan
partner kami nantinya, Ji Young perlahan-lahan dapat menghilangkan sifatnya
itu.” Young Bae oppa tersenyum. Ia sepertinya memiliki harapan agar Ji Young
dapat menghilangkan traumanya dan dapat kembali seperti dahulu.Ternyata Ji
Young yang selama ini terlihat dingin dan super menyebalkan itu menyimpan
banyak hal yang menyedihkan dalam dirinya.
Leave Your Comment + Like Please ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar