Jumat, 21 November 2014

FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 9





PART 9.
    “Tolong latih lagi vocal kalian, terutama pembagian vokalnya. Besok aku ingin melihat perkembangan kalian lagi. Kita selesaikan sampai disini.”
     Waaahhh pelatih vocal kami benar-benar keras hari ini. apakah karena debut kami yang sudah semakin dekat? Hmm aku rasa begitu.
    “Waaahh tenggorokanku sakit. Aku kehabisan suara.” Sandara unnie mengambil botol air dan langsung meneguk sebotol air segar hingga habis dalam sekejap.
    “Unnie.. baegopa.. “ Minzy selalu saja memikirkan makanan. Hal pertama yang selalu dipikirkannya setelah latihan adalah makan!
    “Minzy-ya~ apa kau memiliki lambung yang cukup besar hah?” aku mengacak-acak rambut Minzy hingga berantakan.
    “Unnieee!!! Geumanhae!! “ Hahaha ! sungguh lucu melihat tingkah laku maknae ku yang satu ini.
    “Gajaaaa.. ayo kita makan!” Bom unnie mengajak kami makan bersama.
    “Hmmm.. unnie, kalian duluan saja, aku masih belum lapar. Aku masih ingin melakukan sesuatu. “
    “Lagi? Kau ingin kami makan tanpamu lagi? “ Sandara unnie menatapku.
    “Eeemm… aku janji ini yang terakhir kalinya. Aku berjanji. Aku hanya, ingin melakukan sedikit urusanku. “  aku sebenarnya tidak enak harus meninggalkan mereka lagi, tapi aku harus menyelesaikan urusanku.
    “Hmmm.. yasudah. Kalau sudah selesai urusanmu, bergabunglah dengan kami. Oke?” Sandara unnie tersenyum padaku dan mereka pergi meninggalkanku sendiri.
    Aku sebenarnya sudah lama ingin belajar menulis sebuah lirik lagu yang ingin ku kerjakan di dalam studio, tapi karena studio selalu dipakai oleh sunbae-sunbaeku, aku jadi tidak memiliki kesempatan. Kali ini studio sepertinya sedang kosong, karena aku tidak mendengar suara music dari studio. Ya! Ini saatnya aku mengerjakan laguku.
    Aku berjalan ke arah lift yang akan membawaku ke studio.
    “Hei Chaelin-ssi!! Kau tampak hebat kemarin. Aku tidak menyangka bahwa kau juga menjadi fans kami. Hahahaha “ suara orang ini mengagetkanku yang sedang menunggu pintu lift terbuka. Ternyata Seungri oppa.
    “Hah? Mmm.. aku.. bukan begitu oppa, sebenarnya aku..” aku tidak tahu harus berkata apa.  Aku serba salah. Mana mungkin aku berkata bahwa aku bukan fans mereka? pasti akan menyinggung Seungri oppa.
    “Sudahlah. Nanti jika kau ingin tanda tanganku, katakan saja! Nanti akan kuberikan. Kau kan hoobaeku heheh” Waaahh kalau di perhatikan, oppa yang satu ini sangat percaya diri sekali. Ckckck..
    “Ah.. ye oppa.” Aku mengiakan saja apa katanya. Seungri oppa lalu berjalan meninggalkanku. Pintu lift terbuka, aku segera masuk kedalam.
    Sesampainya di studio, aku melihat sekeliling. Ya, sangat sepi. Tidak ada orang. Aman! Aku mengendap-endap seperti pencuri. Aku takut ada yang menyadari keberadaanku disini.
    Aku membuka computer di depanku. Masih aman. Aku terus melihat keadaan di sekelilingku. Aku lalu memejamkan mataku. Berpikir lirik apa yang harus kutulis. Setidaknya, aku harus menemukan sebuah inspirasi. Inspirasi… inspirasi… oh! Aku tahu! Aku mulai menulis sebuah lirik yang terinspirasi dari pengalamanku. Kutulis, ku hapus, tulis, hapus lagi, begitu berulang kali hingga aku mendapat setidaknya satu bait lirik yang menurutku lumayan juga untuk percobaan pertama. Kira-kira seperti ini liriknya:
    Kita yang bertemu tanpa saling mengenal
    Kita yang saling menciptakan waktu dan menikmati setiap detiknya
    Kita yang saling bahagia tapi tak dapat bersama
    Kita yang saling tersenyum tapi tak dapat menyentuh
   
    “Mengapa kau berada disini?” gawat! Aku ketahuan! Aku kalang kabut mematikan computer di depanku dan langsung berbalik ketika aku melihat sesosok pria berdiri tepat di depanku. Ternyata dia sudah mengamatiku daritadi!
    “Aniyo, aku hanya..” aku kehabisan alasan lagi kali ini.
    “ Hanya?? “
    “Hanya…mmm.. hanya ingin menulis sebuah lirik.” Aku terpaksa berkata jujur.
    “Dasar gadis bodoh. Apa kau punya bakat menulis lirik sehingga kau berani masuk ke sini? Kau tahu, hanya orang-orang berbakat yang berhak masuk ke studio ini.” aaarrrgghh!! Menyebalkan sekali manusia ini! kalian juga pasti sudah tau siapa dia!
    “Yaaa!! Berhenti memanggilku gadis bodoh! Tau apa kau soal bakat?! Kurasa kau juga tidak terlalu berbakat! Aku trainee disini, dan aku berhak masuk ke studio ini kau tahu?! Waaaahh sungguh menyebalkan sekali!” aku rasa kami akan melanjutkan pertengkaran kami lagi. Aaarrggh ! dasar Ji Young!
    “Siapa bilang para trainee tidak boleh kesini? Kau tidak mengerti juga? Aku kan sudah bilang, hanya orang berbakat saja yang berhak masuk kesini. Sudah kuduga, kau memang gadis bodoh.” Jawabnya santai sambil tersenyum sinis. Jadi maksudnya aku bukan orang berbakat ?!!
    “Yaaaa!!!! Kenapa kau begitu menyebalkan sekali?!! Jinjja! Baru kali ini aku menemukan orang dengan kepribadian sepertimu!” aku tidak ingin berdebat lebih lama dengannya lagi!! Sumpah aku muak!!
    Aku meninggalkan ruang studio. Perasaanku sudah tak karuan. Aku tidak tahu harus melampiaskan semua kemarahan ini dengan cara seperti apa lagi. Orang seperti Ji Young itu, aku tidak tahu harus menghadapinya dengan cara seperti apa lagi!
    “Chaelin-ssi?” Young Bae oppa menyapaku di tengah perjalananku menuju keluar gedung. Aku berusaha mengendalikan raut wajahku yang terlihat marah.
    “A.. ya oppa. Wae?” tanyaku.
    “Bisa kita bicara sebentar? “
    “Bicara? Tentang apa oppa? Katakan saja.” Aku penasaran apa yang ingin dikatakan oleh Young Bae oppa padaku.
    “Hmm.. kita bicarakan ini di café sebelah gedung saja. Tidak lama kok. Bagaimana?”
    “Hmm.. tapi apakah tidak apa-apa oppa? Aku takut para fansmu mengenalimu nanti.” Aku sedikit khawatir dengan tawaran Young Bae oppa.
    “Tidak apa-apa Chaelin-ssi. Aku akan memesan tempat khusus untuk kita berdua. “ Setelah aku berpikir, akhirnya aku menyetujui tawaran Young Bae oppa.
    Kami berjalan ke arah café. Aku masih sedikit khawatir jika ada yang mengenali Young Bae oppa. Bisa-bisa aku akan menjadi korban kerumunan seperti tadi malam lagi.
    Sampai disana, kami di arahkan ke tempat khusus yang sudah di pesan Young Bae oppa. Tempatnya benar-benar nyaman dan privat. Hanya kami berdua. Setelah memesan makanan, kami terdiam beberapa saat.
    “Hmm.. bagaimana kabarmu Chaelin-ssi? Apa kau baik-baik saja?” Young Bae oppa memulai pembicaraan.
    “ Aku baik-baik saja oppa. Bagaimana denganmu?”
    “Aku juga baik-baik saja.” Young Bae oppa menunjukkan senyum khasnya padaku.
    “Jadi… apa yang ingin kau katakan padaku oppa?” aku tidak dapat menahan rasa penasaranku pada Young Bae oppa.
    “Hmmm.. jadi… aku hanya ingin meminta maaf padamu. Kita sudah tidak pernah berbicara lagi sejak terakhir evaluasi hari itu. Aku minta maaf karna tidak memilihmu waktu itu..”
    “Ahh.. gwaenchana, gwaenchana..  aku mengerti pilihan oppa adalah yang terbaik. Lagian hampir semua orang juga memilih Bom unnie. “ aku tersenyum untuk meyakinkan Young Bae oppa bahwa aku baik-baik saja.
    “Jinjja? Kau tidak marah padaku kan? Waaahh kau memang hoobaeku yang terbaik. Hmmm.. tapi… beberapa hari yang lalu, kau sedang apa dengan Ji Young di studio? Aku pikir kalian tidak saling akrab.” Aku sedikit kaget dengan pertanyaan Young Bae oppa mengenai aku dan Ji Young. Aku tidak ingin ada kesalah pahaman antara kami.
    “Tidak ada apa-apa oppa. Aku hanya kesana menyampaikan terimakasihku pada Ji Young oppa yang sudah memilihku saat evaluasi waktu itu. “
    “Lalu, mengapa Ji Young menahanmu waktu itu ? apa kalian sedang melakukan sesuatu yang tidak boleh aku ketahui? Hehehe” waahhh Young Bae oppa!
    “Hah?! Tidak ada apa-apa oppa! Jinjja. Jeongmal. “ aku berusaha meyakinkan Young Bae oppa sebisa mungkin.
    “Hahaha.. yasudahlah.. aku percaya padamu. Lain kali kau harus lebih akrab dengan Ji Young. Aku tahu, dia mungkin terlihat angkuh, cuek dan dingin, tapi sebenarnya ia tidak seperti itu. Sifatnya seperti itu karena ia trauma akan masa lalunya.” Perkataan Young Bae oppa membuatku penasaran.
    “Trauma?” tanyaku.
    “Yah.. trauma. Dulu, sewaktu kami masih menjadi trainee, Ji Young memiliki seorang kekasih, namanya Kang Eun Sun. Ji Young sangat menyayangi Eun Sun. Ia bahkan rela menghabiskan waktunya berjam-jam di studio hanya untuk membuatkan banyak lirik dan lagu untuk Eun Sun. Namun tepat pada hari dimana kami harus melakukan debut, Ji Young mendapatkan kabar buruk bahwa Eun Sun akan menikah dengan pria pilihan orangtuanya. Saat itu kami berusaha menenangkan Ji Young agar dia tetap tegar dan berkonsentrasi karena hari itu adalah hari debut kami. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi melihat Ji Young berkencan dengan seorang gadis. Sifatnya berubah menjadi dingin, dan ia lebih berambisi pada karirnya ketimbang urusan percintaan.” Young Bae oppa menjelaskan panjang lebar tentang Ji Young.
    Ooh.. jadi ini yang menyebabkan Ji Young menjadi pria yang dingin dan menyebalkan? Waaaahh… aku tiba-tiba merasa kasihan padanyaa. Kebencianku seketika menghilang dan berganti dengan rasa kasihan pada kondisinya.
    “Hmm.. jadi, aku berharap kau, dan juga membermu yang lain jangan sungkan jika bertemu kami sunbae-sunbae kalian. Aku ingin Ji Young dapat menghilangkan sifat dinginnya dan traumanya itu. Aku berharap dengan kalian menjadi teman dan partner kami nantinya, Ji Young perlahan-lahan dapat menghilangkan sifatnya itu.” Young Bae oppa tersenyum. Ia sepertinya memiliki harapan agar Ji Young dapat menghilangkan traumanya dan dapat kembali seperti dahulu.Ternyata Ji Young yang selama ini terlihat dingin dan super menyebalkan itu menyimpan banyak hal yang menyedihkan dalam dirinya.

Leave Your Comment + Like Please ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar