Minggu, 23 November 2014
HOW TO BE A HIGH QUALITY LEADER ^^
Kali ini Rimma akan membagikan tips agar kalian dapat menjadi seorang Pemimpin yang memiliki kelas High Quality ! Check it!
1. Change Your Way of View! (Ubah Cara Pandangmu)
Setiap orang dilahirkan untuk menjadi pemimpin! itulah yang harus ditanamkan dalam pemikiran setiap kita. Kita dapat menjadi pemimpin di bidang apapun. Setidaknya, kita harus berhasil untuk bisa memimpin diri kita sendiri!
Karena tahukah kalian, jika memimpin diri sendiri jauh lebih sulit daripada memimpin orang lain? Jadi, seorang pemimpin yang berhasil dan high quality, pasti sudah berhasil memimpin dirinya sendiri.
Terkadang, kita tidak ingin menjadi pemimpin karena kita tidak ingin menanggung tanggung jawab yang besar dan hal-hal lainnya. Tindakan kita yang seperti itu adalah sesuatu yang salah! keberanian sangat dibutuhkan oleh pemimpin. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, cobalah untuk memimpin diri sendiri. Mulai dari merubah kebiasaan buruk, melakukan hal-hal positif yang selama ini tidak pernah dilakukan, dan merubah pola hidup. Dengan begitu, kita sudah memiliki tanggung jawab terhadap diri kita sendiri, kita berhasil memimpin diri sendiri. Secara otomatis, cara pandang kita akan berubah. Ingat, untuk memulai sesuatu yang besar, mulailah dari sesuatu yang kecil, begitu pula kepemimpinan, jika ingin berhasil memimpin sesuatu yang besar, mulailah dari memimpin diri sendiri.
2. Have Vision & Mission.
Pemimpin harus memiliki visi dan juga misi kedepan. jika ia tidak memiliki visi dan misi , maka ia sama seperti kapal yang berada di laut lepas dan tidak tahu arah tujuan. Seorang pemimpin harus tahu tujuan dalam kepemimpinan, sehingga orang-orang yang dipimpin memiliki keyakinan dan kepastian akan kemana arah "perjalanan" mereka.
Visi dan misi sangat di perlukan untuk menyukseskan apa yang kita kerjakan dan lakukan. Kita harus tahu visi misi dalam hidup kita, akan kemana kita pergi nantinya, apa rencana hidup kita selanjutnya, semua itu harus dipikirkan dari sekarang!
3. Make Innovation.
Menjadi seorang pemimpin harus berani membuat perubahan-perubahan. Mengapa? kita hidup di jaman yang mana semuanya bergerak dengan sangat cepat. Mulai dari teknologi, fashion, dunia hiburan, bisnis, perekonomian, hingga lainnya. Jika kita tidak berani membuat sebuah inovasi, maka kita akan jauh tertinggal dari orang lain, atau yang terburuk adalah kita akan mudah hilang dan dilupakan oleh orang lain. Seorang pemimpin harus berani membuat suatu inovasi, sehingga apa yang ia tampilkan semakin berkelas, dan semakin berkualitas.
4. Social Life
Berbicara kepemimpinan, berbicara juga tentang memimpin banyak orang. Seorang pemimpin yang baik dan berkelas adalah pemimpin yang mampu berbagi, bersosialisasi, dan mampu berbaur dengan orang dibawahnya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang senantiasa mendengar, mau dikritik, dan mau menerima pendapat orang lain. Percayalah, ketika kita menjadi orang yang seperti itu, kapanpun dan dimanapun kita berada, orang lain akan menghargai dan juga menghormati kita sebagai seorang pemimpin yang berkualitas!
5. Dare To Say NO!
Seorang pemimpin yang berkualitas harus berani berkata tidak! Jika ada sesuatu yang salah, beranilah untuk berkata tidak pada hal itu. Meskipun resikonya adalah kita pasti tidak akan disukai oleh orang yang bersangkutan, tapi dengan berani berkata tidak pada hal-hal yang buruk membuktikan kualitas kita sebagai seorang pemimpin yang tegas dan berwibawa!
6. Leader = Servant!
Servant yang dimaksud disini adalah seorang pelayan. Seorang pemimpin bukanlah orang yang hanya duduk dibalik meja, dan menyuruh-nyuruh. Seorang pemimpin berkualitas adalah pemimpin yang berani turun dan ikut melayani dan membantu para bawahannya untuk menuju ke arah yang lebih baik! Itulah pemimpin sesungguhnya. Ketika kita mampu melakukan hal ini, percayalah bahwa dimanapun kita berada, kita akan diterima dan disukai banyak orang dari segala kalangan.
7. Have a Good Relationship with GOD
Terakhir dan terpenting, dekatkan diri kita pada Tuhan. Tanyalah apa yang harus kita lakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan mintalah berkat dariNya agar kita senantiasa mampu menjadi pemimpin yang berkualitas. Bangun hubungan yang baik denganNya, sehingga kita akan semakin menjadi pemimpin yang high quality, karena kita juga memiliki pemimpin yang sempurna. ^^
Jumat, 21 November 2014
FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 16 (END)
PART 16-END
“Chaelin,
bangun.” Aku terbangun saat seseorang menggoyangkan tubuhku. Ternyata Bom
unnie.
“Tadi
Seungri oppa mengantarmu dalam keadaan mabuk. Kau pergi minum dengannya?”
“Hah??
Ye.. ye.. aku minum dengan Seungri oppa.” Kujawab dengan setengah mengantuk, setengah
mabuk, dan setengah sadar.
“Chaelin-ssi,
apakah kau sedang ada masalah? Kenapa kau pergi mabuk-mabukan??”
“Akuu… aku
sedang bingung unnie.. dua orang pria menyatakan perasaannya padaku. Hehehe.. aku..
aku bingung memilih siapa..” Aku sungguh masih terlihat mabuk. Yang aku lihat
hanya bayangan samar-samar Bom unnie.
“Siapa
yang menyatakan perasaannya padamu Chaelin-ssi?”
“Siapa??
Hah.. dua pria itu.. haahh namanya Young Bae dan Ji Young.. kau tau mereka kan
unnie..?” aku berbicara dengan setengah mabuk.
Kutunggu
hingga beberapa saat, tapi tidak ada jawaban dari Bom unnie. Aku melihat
samar-samar bayangan Bom unnie sedang mengusap pipinya. Aku memaksakan diriku
untuk bangun. Aku mengucak mataku agar aku dapat tersadar.
“Ada apa
unnie?” kali ini aku bertanya dengan kesadaranku yang sudah kembali secara
tiba-tiba.
“Gwaenchana Chae.. “ Bom unnie tersenyum, tapi airmatanya masih
mengalir.
“Gwaenchana? Apa aku mengatakan hal yang salah? Unnie, kau tenang saja.
Aku belum menerima mereka berdua. Aku tidak ingin menyakiti perasaanmu pada Ji
Young. Aku tahu kau dan Ji Young selama ini sedang dekat kan unnie? Aku tidak
akan menerima Ji Young. Aku berjanji.”
“Anii..
bukan itu Chae..” Bom unnie menggelengkan kepalanya dengan mata yang masih
terus mengeluarkan airmata.
“Aku tidak
memiliki hubungan apapun dengan Ji Young. Kau salah paham Chae. Yang sering
berbicara denganku ditelepon bukanlah Ji Young Chae.. bukan dia.. tapi..”
“Tapi
siapa unnie?”
“Tapi
Young Bae..” Hatiku terasa tertusuk oleh sesuatu yang tajam. Aku tidak dapat
berkata apa-apa lagi. Banyak hal yang membuatku terkejut hari ini.
“Lalu
mengapa gantungan pada handphonemu sama persis dengan punya Ji Young unnie?”
“ Saat itu
aku sedang bersama Young Bae disebuah toko, aku memilih untuk membeli gantungan
itu karena aku menyukainya. Saat aku ingin mengambilnya, ternyata aku dan Young
Bae bertemu dengan kakak perempuan Ji Young yang ternyata juga membelikan
barang yang sama untuk Ji Young.” Aku tiba-tiba teringat dengan apa yang Ji
Young katakan. Dia mengatakan bahwa seseorang yang memberikannya. Jadi
seseorang itu…. Adalah kakaknya.
“Lalu
mengapa kau tidak membertitahukannya padaku unnie? Kenapa? Kenapa Young Bae
oppa mempermainkan aku dan juga dirimu unnie?” Aku ikut menangis saat
mengetahui kenyataan yang sudah terungkap ini.
“Dia tidak
mempermainkan aku Chae. Aku yang terlalu mengharapkannya. Selama ini ia hanya
menganggapku sebagai adiknya. Ia memanjakan dan menyayangiku seperti adiknya. Hubungan
kami hanya sebatas itu. Aku yang selalu menganggapnya lebih… selama ini aku
tidak memberitahukannya padamu karena aku tahu kau menyukainya. Aku sudah tahu
sejak dulu. Aku tidak ingin merusak persahabatan kita… Pilih dia Chae. Dia menyukaimu.. “ Bom unnie
tersenyum padaku meski airmatanya masih terus mengalir. Aku memeluk Bom unnie
dengan erat. Aku merasa bersalah karena tidak pernah tahu perasaanya pada Young
Bae oppa selama ini.
****
Aku sudah
memutuskan pilihanku. Aku pergi menemui Young Bae oppa. Aku mencarinya beberapa
saat dan akhirnya bertemu dengannya.
“O.. oppa”
“Chaelin-ssi? Kemari.” Young Bae oppa masih tersenyum dengan senyumannya
yang seperti biasa. Senyuman yang tetap menggetarkan hatiku bahkan hingga hari
ini.
“Oppa,
aku.. aku sudah memutuskan pilihanku.” Aku menatap wajah Young Bae oppa yang
penuh harap. Entah mengapa, hatiku masih memiliki rasa suka padanya.
“Ya,
katakan saja Chaelin-ssi. Aku sudah menantikkannya.” Aku menarik nafas panjang
dan mulai berbicara.
“Oppa, aku
menyukaimu. Aku masih menyukaimu bahkan hingga hari ini.” aku menghentikan
pembicaraanku sebentar.
“Tapi…
tapi setelah aku pikir-pikir lagi.. perasaan yang aku rasakan selama ini
ternyata bukan cinta. Tapi… hanya mengagumimu. Oppa, kau berhak memiliki seseorang
yang juga mencintaimu, bukan hanya mengagumimu. Dan aku, aku bukan orang yang
tepat untuk mu. Cobalah untuk melihat Bom unnie. Ia mencintaimu, bukan hanya
mengagumimu seperti diriku. Dialah yang pantas bersamamu dan membahagiakanku.
Sementara aku.. aku akan bersama orang yang benar-benar mencintaiku. Kau bilang
kau menyukaiku, dan bukan mencintaiku. Itu berarti perasaanmu hanya sebatas
menyukai atau mengagumiku, dan bukan perasaan cinta. Terimakasih karena sudah
mengungkapkan perasaanmu oppa. Sampai kapanpun, aku akan tetap menyukai dan
mengagumimu.” Aku mengakhiri omonganku dengan senyum dan langsung meninggalkan
Young Bae oppa yang masih terdiam disitu.
Aku pergi
ke ruang studio. Aku memasukkan CD yang Ji Young berikan padaku. Saat musik
mulai mengalun, aku mendengarkan lagu yang ia buat.
Kita
yang bertemu tanpa saling mengenal
Kita yang saling menciptakan waktu dan menikmati setiap detiknya
Kita yang saling bahagia tapi tak dapat bersama
Kita yang saling tersenyum tapi tak dapat menyentuh
Tapi
kini aku bahagia..
Bahagia meski tak tahu perasaanmu padaku..
Bahagia meski kau tidak pernah melihat betapa dalam perasaanku
Bahagia meski bahkan bayangmu saja tak dapat kusentuh
Matamu…
Matamu mampu membuka mata hatiku…
Matamu bagai cahaya yang menerangiku
Matamu.. tidak ingin kulihat tapi selalu kurindukan..
Dapatkah kukatakan sekarang bahwa AKU MENCINTAIMU..?
Aku
memejamkan mataku, tersenyum dan kembali meneteskan airmata. Aku mengenali
lirik di awal lagu ini. Ternyata Ji Young melanjutkan lirik yang belum
kuselesaikan waktu itu.
Aku
berlari mencari Ji Young. Aku yakin, aku mencintai orang yang tepat. Aku tidak
salah!
Aku terus mencarinya dan akhirnya mendapati dia di
ruang latihan.
“YAA
BABO-YA~!!!” air mataku terus mengalir.
Ji Young
menoleh ke arahku. Aku langsung berlari dan memeluknya dengan erat.
“A.. Ada
apa Chaelin-ssi? Kenapa ka..”
“Jangan
berbicara. Kali ini biarkan aku yang berbicara.” Aku menarik nafasku dan
melanjutkan.
“AKU
MENCINTAIMU. AKU SANGAT MENCINTAIMU KWON JI YOUNG”
“Apa kau
tidak takut jatuh cinta padaku?” Ji Young bertanya padaku.
“Babo! Aku
akan berlari pada orang yang tepat. Orang yang benar-benar mencintaiku.” Aku
memukul pundaknya sambil terus kupeluk erat tubuhnya.
“Kau tidak
takut terlibat skandal denganku? Kau tahukan aku ini seorang..”
Aku
meraih wajahnya dan langsung mengecup bibir Ji Young dengan lembut.
“Jika kau
dapat berani mencintaiku dan berhasil menghilangkan trauma mu, maka aku tidak
akan takut dengan hal kecil seperti itu.” Aku tersenyum padanya.
“Saranghae.. neomu neomu saranghae.” Ji Young
tersenyum dan mengecup bibirku lagi. Waah.. aku benar-benar mencintai pria ini!
****
1 TAHUN
KEMUDIAN.
Aku sudah
debut dengan girlband yang dinamakan 2NE1 . Aku banyak menghabiskan waktuku
dengan member kesayanganku yang sudah seperti saudaraku sendiri. Oh ya, Park
Bom unnie akhirnya bertunangan dengan Young Bae oppa minggu lalu! Acara
pertunangannya sangat meriah dan di hadiri oleh artis-artis terkenal! Aku harap
mereka dapat segera melangsungkan pernikahan. Dan tenang saja, aku akan selalu
menjadi orang yang menyukai Young Bae oppa!
Ji Young?
Tenang saja, aku masih memilikinya seutuhnya. Kami menjalani hubungan yang
sangat unik. LDR. Tepat sebulan setelah kami berpacaran, ia ternyata harus
pergi ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan Sarjananya dalam bidang
Performing Art. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Aku sangat
merindukannya. Kami hanya melakukan skype, dan memanfaatkan media sosial
lainnya. Ia selalu mengirimkan banyak cintanya dari Amerika padaku. Ia juga
selalu mengirimkan hadiah pada saat hari ulangtahunku. Inilah yang membuat hubungan
kami tetap awet hingga hari ini.
Oh ya,
hari ini hari yang sangat penting bagiku karena Ji Young akan kembali dari
Amerika setelah mendapatkan liburan panjang dari universitasnya.
Aku sampai
di Bandara Incheon. Banyak fans yang langsung mengerubungiku, untungnya aku
dikelilingi bodyguard yang selalu siap mengamankanku.
Aku
menunggu di tempat khusus sambil terus memandang ke sekeliling. Sudah beberapa
menit berlalu tapi Ji Young tetap tidak muncul juga.
“Kau
merindukanku?” Tiba-tiba aku merasa ada seseorang memelukku dari belakang.
“Oppa!!”
aku memeluk Ji Young dengan erat. Aku sangat merindukannya!
“Neomu
Bogoshipeo oppa!”
“Aku juga
merindukanmu. Kau terlihat… sangat cantik hari ini.” Ji Young tersenyum dan
memelukku.
“Kau tahu
hari ini hari apa?” Ji Young bertanya.
“Hari apa
oppa?”
“Hmm..
dasar gadis bodoh. Kau tidak akan mengucapkan Happy Anniversary ?” Aku baru
ingat! Hari ini bertepatan dengan hari Anniversary kami yang pertama!
“Mianhae
oppa. Aku benar-benar lupa karena aku begitu merindukanmu hehe”
“Kau
memang akan menjadi gadis bodohku selamanya.” Ji Young memelukku dan mengecup
bibirku dengan lembut. Kami berciuman dan tidak memperdulikan orang yang
melihat kami berdua di bandara. Aku begitu mencintai pria ini. Pria yang aku
benci, namun pada kenyataannya kini aku tidak bisa hidup tanpanya. Aku tidak
akan melepaskannya lagi!
THE
END
Leave Your Comment + Like Please ^^
FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 15
PART 15.
“Chukkae”
Ji Young memberi selamat padaku yang sedang melamun.
“Untuk
apa?”
“Untuk
apa? Yah untuk posisimu sebagai leader.” Aku hanya menatapnya tanpa berkata
apa-apa.
“Aku tahu
ini adalah hal yang sulit. Rasanya seperti mengambil apa yang bukan menjadi
milikmu. Tapi, kau bukan mencuri posisi itu kan? Kau diberikan posisi itu.
Jangan merasa bersalah. Lagipula Bom dan yang lainnya juga sudah menyetujui hal
itu. “
Aku masih
terdiam.
“Ayolahhh…
jangan cemberut seperti itu.” Aku melihat wajah Ji Young yang tersenyum padaku.
Jujur, hal itu sedikit membuatku nyaman.
“Hmm…
baiklah. Aku tidak akan menyalahkan diriku lagi.” Aku membalas senyuman Ji
Young.
“Ji Young,
bisakah aku bertanya padamu satu hal?”
“Hmm..
apa?”
“Apa kau
menyukai Bo..”
“Ji Young!
Ayo cepat! Kita ada perform 1 jam lagi!” aku melihat Seung Hyun oppa berteriak
dari kejauhan. Sial! Kenapa aku selalu bertanya di saat yang tidak tepat?!
“Aku pergi
dulu Chaelin-ssi.” Ji Young pergi
meninggalkanku yang masih belum puas karena tidak menemukan jawaban dari rasa
penasaranku.
****
Angin
dingin menembus hingga kedalam jaketku. 3 bulan lagi sudah tahun baru. Jelas
saja cuacanya sudah mulai memburuk. Aku semakin merapatkan jaketku yang tebal.
Berjalan menerjang kencangnya angin. Aku harus kembali ke gedung *G untuk melatih
koreografi yang baru lagi.
Sampai di
sana, aku melihat beberapa lampu di dalam gedung sudah dimatikan. Hanya lampu
di ruang studio, ruang latihan dan ada beberapa ruangan yang belum dimatikan.
Sudah lama
aku tidak datang untuk berlatih malam hari di gedung ini sejak aku membantu Ji
Young yang cedera waktu itu.
Kuputar
lagu yang akan menjadi single debut kami sambil memikirkan koreo apa saja yang
harus ku lakukan.
Berjam-jam
aku masih disini. Tidak terhitung lagi sudah berapa kali kuputar lagu kami.
Setidaknya hari ini aku harus menyelesaikan setengah dari koreonya. Saat aku
sedang melakukan koreoku, tiba-tiba music berhenti. Aku segera menoleh ke arah
pemutar music.
“Kau
terlalu serius.” Ternyata Ji Young yang mematikan musikya.
“Kau belum
pulang?” aku bertanya sambil terengah-engah.
“Minum
dulu. Nafasmu terdengar seperti nafas kuda hahaha” Ji Young tertawa.
Aku
menerima air yang diberikan Ji Young dan langsung meneguk sebotol hingga habis
dalam sekejap!
“Waahh
waahh ! kau pasti sangat haus.” Ji Young hanya memperhatikan caraku
menghabiskan air yang diberikannya.
“Sejujurnya ia. “ aku terduduk di bangku panjang yang ada di ruangan
itu.
“Lagipula
apa yang sedang kau lakukan disini? Jangan bilang kau sedang membuat lagu
lagi.”
“Yap! Kau
tepat sekali. Aku baru saja menyelesaikan satu lagu yang aku buat. Yaahh..
sebenarnya tidak benar-benar ideku juga sepenuhnya.” Ji Young mengeluarkan
sebuah CD dari dalam jaketnya dan memberikannya padaku.
“Dengarkan
yah jika kau punya waktu.”
“Aku punya
waktu sekarang. Bagaimana kalau sekarang?” aku mengambil CD itu.
“Eiittss!
Jangan sekarang. Dengarkanlah saat kau sedang sendiri. Oke?”
“Aiisss..
kau ini benar-benar aneh. Ya sudahh.”
Aku menyimpan CD itu di tasku. Saat aku sedang menutup tas, tiba-tiba Ji
Young memberikan back hug padaku yang membuat aku kaget. Aku berusaha melepaskan
pelukannya.
“Jangan
lepaskan. Sebentar saja. Tolong seperti ini sebentar saja.”
Aku
terdiam.
“Chaelin-ssi… kau tahu? Sejak aku pertama melihatmu, aku tidak
memperdulikanmu hingga aku melihat mata itu. Yaa.. mata yang sama dengan
seseorang yang aku sayangi. Aku selalu menyukai mata itu, tapi dalam waktu
bersamaan aku juga membenci mata itu. Melihat mata itu hanya mengingatkanku
pada kenangan yang tidak ingin aku ingat. Pasti kau selalu bertanya mengapa aku
jahat padamu, tidak memperdulikanmu, dan juga bersikap tidak sopan padamu… itu
karna.. karna aku tidak ingin melihat matamu. Aku tidak ingin mengingat mata
yang sama itu lagi. Tapi… semua berbeda saat kau selalu memperhatikanku waktu
di Rumah Sakit. Aku berusaha semampuku untuk dapat menatap matamu tanpa
mengingat masa laluku. Kau tahu? Itu adalah hal tersulit bagiku. Tapi aku
berhasil menaklukannya. Kini aku mampu melihatmu, mampu melihat matamu. Mampu
melihat betapa cantik dan tulusnya wajah dan hatimu. Hari ini Chaelin-ssi. Hari
inilah hari dimana aku mampu melihatmu sebagaimana adanya dirimu. Hari ini aku
mampu mengalahkan masa laluku dan.. dan berlari padamu. Aku berlari pada orang
yang tepat. Aku mengalahkan trauma pada masa laluku hari ini, di hadapanmu,
saat melihat matamu Chaelin-ssi. Aku…. AKU MENCINTAIMU.”
Aku tidak
mampu berkata apa-apa. Sedaritadi airmataku mengalir tak henti-hentinya. Aku
tidak percaya pada apa yang kudengar ini tapi…
Aku
membalikan tubuhku dan menatap wajah Ji Young.
“Ji
Young-aa~… aku tidak tahu apakah kau mempermainkanku atau tidak, tapi.. aku
merasa aku tidak bisa menjawabmu saat ini. Aku takut kau jatuh cinta padaku. Mataku?
Jangan bandingkan mataku dengan mata wanita dimasa lalumu. Ji Young-aa~.. apa
kau benar-benar mencintaiku?” aku bertanya dengan airmata yang masih mengalir
di kedua pipiku.
“Jawabannya akan kau temukan dalam lagu itu. Aku mengerti jika kau tidak
dapat menjawabku saat ini. Pikirkanlah dengan baik. Dan seperti yang kau bilang
Chaelin-ssi. Aku juga takut jatuh cinta padamu, tapi inilah yang kurasakan. Aku
harap kau dapat memiliki keberanian sama sepertiku untuk mengalahkan rasa
takutmu. Dan saat kau sudah siap…. BERLARILAH PADAKU.” Ji Young pergi
meninggalkanku. Aku pecah dalam tangisan. Aku
mengalami dilemma yang benar-benar mendalam. Ya Tuhan… aku tidak tahu
harus apa…
****
Aku
berjalan pulang ke dorm dengan perasaan yang berkecamuk. Saat kulihat jam
tanganku, ternyata sudah pukul 01.15am.
Piiiiiit~
Piiiiiiit~ Piiiiiit~
Sebuah
mobil berhenti disampingku.
“Ahhh
Chaelin-ssi! Senang bertemu denganmu lagi.” Ternyata Seungri oppa. Sedang apa
dia pada jam begini?
“Ye oppa.
Senang bertemu denganmu lagi.”
“Masuklah.
Kau masih ingat janjiku kan? Aku akan mentraktirmu tteokbokki dan soju.” Ya!
Tentu saja aku masih ingat janji Seungri oppa.
“Tapi
oppa, aku harus segera pulang kerumah.”
“Sekali
ini saja Chaelin-ssi. Aku tidak tahu lagi kapan akan bertemu denganmu seperti
ini. Nanti kuantar kau pulang. Kebetulan arah dormmu dan rumahku sama.”
Aku sempat
berpikir, tapi ada baiknya juga. Mungkin dengan soju aku dapat menghilangkan
sedikit penat di otakku.
Aku menerima
tawaran Seungri oppa.
Kami
menuju sebuah kedai kecil di pinggir jalan yang masih menyediakan tteokbokki
dan soju pada waktu seperti ini.
“Ahjumma! Berikan aku dua botol soju dan dua
porsi tteokbokki!” Seungri oppa memesan makanan kami.
Tidak
perlu waktu lama, pesanan kamipun tiba. Aku dan Seungri oppa berbincang
mengenai banyak hal. Tidak terasa sudah hampir 8 botol soju kami habiskan. Aku
benar-benar pusing dan mengantuk. Aku… aku….
Leave Your Comment + Like Please ^^
FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 14
PART 14.
“Permisi..” Aku membuka mataku dengan cepat saat seorang suster masuk ke
ruangan kami.
“Ini obat
terakhir anda malam ini tuan. Selamat beristirahat.” Suster tersebut segera
keluar dari ruangan. Aku dan Ji Young mengalami situasi yang canggung sekarang.
Kami tidak berbicara dalam waktu yang cukup lama.
“Aku
pulang.” Kataku sambil bergegas keluar dari ruangan sebelum suasana menjadi
lebih canggung.
****
Hari ini
Ji Young keluar dari Rumah Sakit. Aku sengaja tidak ke Rumah Sakit. Ya, aku
masih tidak percaya apa yang kami lakukan kemarin. Aku malu jika bertemu
dengannya.
“Ne, maaf
aku tidak bisa menemanimu.tapi kita akan bertemu besok kan? Hmm.. anyeong.” Bom
unnie mengakhiri pembicaraannya di telepon.
“Unnie,
ceritakan tentang namja chingumu padaku.”
“Hah??
Ahh.. dia belum menjadi namja chinguku Chae. Tapi aku berharap seperti itu.”
Baru kali ini aku melihat Bom unnie seperti ini.
“Hmm..
Unnie, aku ingin bertanya..”
“Tanya apa
Chae?” Bom unnie menatapku.
“Unnie..
apakah laki-laki yang menelponmu itu adalah Ji..”
“Unnie!!!!
Ayoo cepat! Kita bisa terlambat untuk latihan!” Sial! Minzy berteriak dan
memotong pembicaraanku dengan Bom unnie.
“Kita
lanjutkan nanti saja yah Chae. Ayo kita kesana.” Bom unnie menarik tanganku.
****
Malam ini
aku keluar sendiri membeli jajanan malam disekitar tempat tinggal kami. Aku
benar-benar lapar.
Piiiit!
Piiiiiiiit!!
Aku mendengar suara klakson mobil yang terus
berbunyi di belakangku.
“Chaelin-ssi! Ayo masuk.” Aku melihat Young Bae oppa yang berada di
dalam mobil.
“Aah. Ye
oppa.”
Mobil
Young Bae oppa lalu melaju dengan cepat dan berhenti di sebuah restaurant yang
terbilang mewah.
“Ayo masuk
Chaelin-ssi.” Young Bae oppa mempersilahkanku masuk terlebih dahulu.
“Bagaimana? Kau suka tempatnya kan?”
“Yah..
sangat nyaman.” Tempat ini memang sangat nyaman. Tadinya aku hanya niat mencari
jajanan malam, tapi ternyata di ajak Young Bae oppa kesini.
“Chaelin-ssi, ini untukmu.” Young Bae oppa mengeluarkan seikat bunga
mawar merah dan memberikannya padaku. Pipiku seketika menjadi merona. Aku tidak
percaya bahwa pria idamanku ini sangat romantis!
“Gomawo
oppa. Wahh indah sekali bunganya.” Aku dapat mencium aroma mawar yang khas.
“Aku
senang kau menyukainya. Hmm.. Chaelin-ssi??” Young Bae oppa memanggilku. Apa
yang akan dia katakan lagi?
“Ye oppa?”
“Aku
menyukaimu.”
……
“Awalnya
aku pikir, aku tidak akan menyukaimu, tapi… aku salah. Semakin hari aku semakin
menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?”
…….
“Chaelin-ssi? Jawablah aku.”
Aku masih
tidak percaya pada apa yang aku dengar barusan. Young Bae oppa menyukaiku?!
Jinjja?! Jeongmal?! Aku tidak bermimpi?!
“Aku…
aku..” aku ingin sekali berkata bahwa aku juga menyukainya! Tapi kemudian aku
berpikir. Jika aku menerimanya sekarang, maka kita akan berkencan, para fans
Young Bae oppa pasti akan mengetahui kabar ini dan akan membuat berita yang
aneh-aneh tentang kami. Apalagi, aku sudah dikenal pers sebagai member dari
girlband baru yang akan segera debut. Aku tidak ingin membuat skandal apapun di
saat ini.
“Oppa..
aku juga menyukaimu. Tapi…”
“Tapi apa
Chaelin-ssi?” Young Bae oppa menatapku dengan tatapan itu lagi! Tatapan yang
membuat aku tidak bisa mengelak pada kenyataan bahwa aku menyukainya.
“Tapi aku
tidak ingin menyusahkan dirimu, karirmu dan juga sebaliknya pada diriku.
Bisakah kau memberiku sedikit waktu lagi? Aku akan menjawabnya jika aku sudah
siap.” Kulihat wajah Young Bae oppa sedikit kecewa dengan pernyataanku.
“Hmmm..
baiklah Chaelin-ssi. Aku akan menunggu jawabanmu. Setidaknya aku sudah tahu
bahwa kau juga menyukaiku.” Young Bae oppa tersenyum padaku. Kami menghabiskan
makan malam kami dengan bahagia, meskipun aku belum membalas perasaan Young Bae
oppa.
****
WELCOME
BACK KWON JI YOUNG!
Itulah
tulisan yang aku lihat di depan pintu masuk gedung. Bukan hanya ucapan dari agency
kami, tapi juga dari para fans Ji Young yang sengaja menempelkan bannernya di depan
gedung. Aku tersenyum membaca tulisan di banner ini. Ternyata hari ini dia akan
kembali bekerja lagi.
“Hei!!!”
aku mendengar seseorang berteriak saat aku masuk ke dalam gedung. Aku menoleh
ke arah suara yang berteriak.
“Ji
Young!” Aku tersenyum dan berlari ke arahnya.
“Bagaimana
kabarmu? Mengapa kau tidak menjemputku kemarin di Rumah Sakit?” Ji Young
bertanya padaku. Tapi ia sambil memelukku lagi!
“Hah? Hmm
aku sibuk. Heii.. lepaskan pelukanmu.” Aku mendorong tubuhnya agar melepaskan
pelukannya dariku.
“Ooh… hmm
ya sudah. Aku ke studio dulu. Anyeong!”
Aku
melihat punggung Ji Young yang pergi menghilang dari pandanganku. Senang bisa
melihat dia dapat berlari meskipun hanya larian kecil tanpa di bantu oleh
seseorang lagi.
Aku
berjalan menyusuri setiap ruangan-ruangan dalam gedung. Ketika aku melewati
studio, aku melihat Ji Young sudah beraktivitas lagi. Ia tampak sedang membuat
sebuah musik untuk lagunya. Aku tersenyum sendiri melihat hal itu.
“Chae,
sedang apa kamu disini?” Sandara unnie mengagetkanku.
“Unnie!
Kau sungguh mengagetkanku.”
“Hahaha!
Lagian kamu sedang apa berdiri di depan studio? Ayo cepat, kita terlambat untuk
latihan dance.” Sandara unnie menarik tanganku.
Kami berjalan hingga sampai di ruang
latihan dance.
“Darimana
saja kalian?” Bom unnie bertanya dengan sedikit cemas.
“Maaf
unnie. Kami baru dari melihat-lihat studio.” Sandara unnie melirikku sambil
tersenyum. Sepertinya ia menyindirku. Dasar Sandara unnie!
“Ya sudah,
ayo kita berlatih.” Sejak minggu lalu, Bom unnie yang memimpin kami berlatih
dance. Memang sudah seharusnya, karena Bom unnie adalah leader kami. Bom unnie
akhir-akhir ini berlatih cukup ekstra untuk dirinya dan juga dalam melatih kami
menciptakan gerakan tarian dari single debut kami.
Sudah 2
jam kami berlatih koreografi dance yang Bom unnie ajarkan. Aku sudah tidak
sanggup lagi.
“Unnie,
istirahat sebentar ya? Aku belum makan unnie. Jebaaalllll” kali ini aku yang
merengek seperti Minzy saat ia sedang lapar.
“Hmmm.. ya
sudah. Kita istirahat sebentar. Tapi hanya 30 menit. Setelah itu kembali
kesini.”
“Unnie
tidak ikut makan bersama kami?” Minzy bertanya.
“Unnie
masih harus berlatih sedikit lagi. Kalian duluan saja, nanti unnie menyusul.”
Kali ini kami bertiga yang pergi makan tanpa Bom unnie.
Kami
langsung menuju kantin dan mengantri untuk memesan makanan.
“Kasihan
Bom unnie. Dia bekerja terlalu keras akhir-akhir ini.” kata Sandara unnie.
“Iya. Aku
juga merasa kasihan pada Bom unnie. Ia bekerja terlalu keras untuk kita. Aku
bangga memiliki leader sepertinya.” Aku menambahkan.
Tidak
lama, makanan yang kami pesan datang.
Biip~
Biip~
Handphoneku berbunyi tanda ada sms masuk saat aku sedang bersiap-siap
menyantap makananku.
Aku membuka
sms yang ternyata dari Ji Young.
Yaa~
datanglah ke ruang latihan sekarang. Kutunggu.
Begitu isi
sms dari Ji Young. Untuk apa dia menyuruku ke ruang latihan? Apa ada sesuatu
yang penting? Atau dia cedera lagi?!
Aku segera
meninggalkan Sandara unnie dan Minzy di kantin. Aku bergegas ke ruang latihan.
“Gwaenchana?”
“ Ye,
gwaenchana.”
“Untunglah. Aku pikir kau kenapa-napa. Sini biar kubantu kau berdiri.”
Aku
mendengar percakapan seorang wanita dan pria di ruang latihan pada saat aku
hendak masuk ke dalam. Aku menghentikan langkahku. Jangan-jangan!
Yahh..
tebakanku benar. Aku melihat Ji Young sedang memapah Bom unnie yang sepertinya
cedera di kakinya. Sepertinya tebakanku selama ini benar. Orang yang sering
menelpon Bom unnie itu adalah Ji Young! Aku tidak tahu mengapa tapi… hatiku
seperti merasa sedikit risih dengan pemandangan di depanku ini. Aku seperti …
ah! Sudahlah.
“Bom
unnie! Ji Young, apa yang terjadi?” aku segera masuk dan bertanya pada Ji Young
seakan aku tidak mengetahui apa-apa.
“Chaelin-ssi. Untung kau datang. Ini, dia cedera saat sedang latihan tadi.
Kau bantulah dia bawa ke mobilku. Kita ke Rumah Sakit.”
Aku tidak
mengerti, kenapa banyak orang yang mengalami cedera akhir-akhir ini.
“Baiklah,
sini ku bantu kau unnie.”
“Tapi
bagaimana dengan Sandara dan Minzy? Tolong beritahukan mereka agar jangan cemas
dengan kondisiku. Lagian ini hanya cedera ringan.” Kata Bom unnie.
“ Nanti
aku yang beritahu mereka. Chaelin-ssi, kau bawalah unniemu ke mobilku.”
Aku
melihat kekhawatiran di mata Ji Young. Sepertinya ia benar-benar khawatir pada
Bom unnie.
Aku segera
membawa unnie ke mobil Ji Young. Tidak lama setelah itu, Ji Young datang
bersama dengan Sandara unnie dan juga Minzy. Kami semua bergegas pergi ke Rumah
Sakit bersama-sama.
****
“Kaki anda
mengalami cedera ringan akibat latihan yang terlalu dipaksakan. Beristirahatlah
dalam seminggu ini. Jangan lakukan latihan yang berat dulu, setelah itu
datanglah kembali kesini untuk kita lihat perkembangannya lagi.” Dokter
menjelaskan panjang lebar setelah memeriksa kondisi Bom unnie.
“Chaelin ,
aku mungkin tidak bisa bersama kalian seminggu ini. aku mohon, gantikan
posisiku sebagai leader. “ aku kaget mendengar perkataan Bom unnie.
“Unnie apa
kau serius? Aku tidak pantas menjadi leader unnie.”
“Kau
pantas Chae. Kau memiliki bakat dalam segala bidang, dan aku percaya hal itu.
Bagaiman Sandara? Minzy? Apa kalian setuju jika Chaelin yang menggantikan
posisiku sementara menjadi leader?” Sandara unnie dan Minzy mengangguk setuju.
Aku melihat Ji Young yang juga mengangguk padaku.
“Baik
unnie. Aku akan menggantikanmu sementara waktu.”
Dan
begitulah akhirnya aku menjadi leader menggantikan Bom unnie yang absen dari
latihan dance selama seminggu kedepan ini. Kali ini akulah yang harus bekerja
ekstra menciptakan koreografi baru.
****
5 hari
berlalu sejak aku menggantikan posisi Bom unnie. Kini aku dapat merasakan
sulitnya menjadi seorang leader. Saat kami sedang berlatih vocal, tiba-tiba
Tuan Yang datang melihat latihan kami.
“Kalian jauh lebih berkembang dari
sebelumnya. Bom-ssi, bagaimana kakimu?” Tuan Yang melihat kaki Bom unnie yang
masih di perban.
“Sudah
lebih baik dari kemarin.” Jawab Bom unnie.
“Hmm..
kalian tidak bisa melanjutkan kegiatan dengan leader yang sedang cedera seperti
ini. aku tidak ingin kesehatan Bom terganggu, dan kegiatan kalian juga
terganggu. Aku sudah memutuskan untuk memberi gelar leader tetap pada Chaelin,
karena aku dengar bahwa kau yang menjadi leader sementara saat Bom sedang
cedera kan?” semua orang kini menatapku. Sekilas aku melihat mata Bom unnie
yang berkaca-kaca, tapi ia masih sempat tersenyum padaku. Aku tidak tega
padanya.
“Y.. Ya.”
Dengan berat hati aku menjawab
pertanyaan Tuan Yang.
“Kalau
begitu mulai sekarang kau yang akan menjadi leader tetap bagi kelompok kalian.
Chukkae. “ Tuan Yang tersenyum dan meninggalkan kami. Aku masih belum percaya
pada apa yang kudengar. Kami semua terdiam. Entah harus senang atau sedih,
bahagia atau menangis, aku sungguh tidak tahu.
Leave Your Comment + Like Please ^^
Langganan:
Postingan (Atom)