PART 11.
“Young Bae
oppa!! “ aku berteriak dengan sedikit lega setelah berhasil menemukan Young Bae
oppa.
“Ada apa
Chaelin-ssi?”
“Ji Young
oppa.. dia terluka saat sedang latihan tadi oppa! Kakinya membiru dan
mengeluarkan darah! Kita harus segera membawa dia ke Rumah Sakit oppa! Ppaliii
oppa!” aku sangat panik.
“Yaa yaa tunggu
Chaelin-ssi. Aku panggil yang lainnya, lalu kita pergi ke Rumah Sakit bersama.”
Young Bae oppa segera bergegas mencari membernya yang lain. Aku kembali ke
ruang latihan.
Sampai di
ruang latihan, aku masih melihat Ji Young meringis dan darahnya semakin banyak.
“Sini ku
bantu. Kita harus pergi ke Rumah Sakit sekarang.” Aku membantunya berdiri dan
berjalan perlahan keluar ruangan. Kali ini ia tidak membantah ataupun menepis
tanganku seperti yang biasa ia lakukan.
Sampai di
luar, sudah ada Seung Hoon oppa, Seungri dan Daesung oppa yang membantu Ji
Young masuk ke mobil. Young Bae oppa yang berada di kursi pengemudi melihatku
dari dalam mobil.
“Masuklah
Chaelin-ssi. Kau juga harus pergi bersama kami. Kau kan yang tahu bagaimana Ji
Young bisa cedera seperti ini.” awalnya aku menolak dan masih ragu, apalagi
setelah kulihat jam sudah menunjukkan pukul 01.15am. tapi jujur, aku juga
khawatir pada Ji Young. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut bersama mereka.
****
“Bagaimana
keadaan teman kami dokter?” Seungri oppa bertanya pada dokter yang keluar dari
ruang operasi.
“Teman
kalian hanya mengalami sedikit robekan pada kakinya, jadi ia hanya mendapat
sedikit jahitan. Tapi, ada yang lebih serius dari itu.”
Kami
semua terlihat khawatir dengan perkataan dokter itu.
“Maksud
dokter ?” Daesung oppa ikut bertanya dengan khawatir.
“Kaki
teman kalian mengalami patah tulang yang cukup serius di karenakan benturan
keras. Kami sudah berusaha mengoperasi untuk memperbaiki tulangnya tadi, tapi
itu masih belum sepenuhnya membuatnya dapat kembali beraktivitas. Ia harus
istirahat total dari semua aktivitasnya setidaknya hingga 6 bulan mendatang.
Atau bisa lebih lama dari itu jika ia tidak rutin menjalani pengobatan.”
Sejenak
kami semua terdiam. Tidak dapat memikirkan apa-apa.
Ini sangat
menyakitkan. Ji Young merupakan orang yang sangat berambisi dalam setiap hal
yang ia lakukan. Aku kembali teringat kata-kata Young Bae oppa tentang
traumanya. Ia menjadi orang yang berambisi terhadap pekerjaannya sejak ia
kehilangan kekasihnya. Bagaimana jika ia juga kehilangan semua kerja kerasnya
selama ini? waahh.. kondisinya semakin memburuk.
“Jangan
khawatir. Sekarang ayo kita pergi melihat keadaan Ji Young. Ia pasti sangat
membutuhkan kita.” Seung Hyun oppa memecah kesunyian kami.
“Hmm tapi
oppa, aku harus pulang sekarang. Ini sudah hampir pagi. Kasihan memberku pasti
mengkhawatirkanku.” Aku ingin melihat keadaan Ji Young, tapi aku juga tidak
enak pada memberku yang lainnya. Mereka pasti sangat mengkhawatirkanku.
“ Kau
benar juga. Kasihan membermu yang lain pasti cemas. Biar aku mengantarmu.”
Seungri oppa mengantarku pulang. Padahal aku berharap Young Bae oppa yang mengantarku.
Waaah! Aku sudah gila!
“Kamsahamnida
oppa.”
****
“Aku
dengar kau cukup dekat dengan Ji Young ya Chaelin-ssi?” Seungri oppa bertanya
padaku di tengah perjalanan pulang.
“Hah? Aku
tidak mengerti mengapa semua orang berpikiran seperti itu tentangku dan Ji
Young oppa. Padahal, kami tidak akrab satu sama lain.”
“Aku juga
mendengarnya dari Seung Hyun, dia bilang kau sedang berduaan dengan Ji Young di
studio. Aku pikir itu benar. Padahal aku bahagia juga jika Ji Young akhirnya
dapat mendekati seorang gadis lagi setelah sekian lama ia tidak pernah
berkencan.” Seungri oppa menatapku sebentar sambil tersenyum. Aku hanya terdiam
saja.
“Chaelin-ssi, terimakasih yah karena kau mau menolong Ji Young tadi.
Kalau kau tidak ada di sana, pasti kami semua tidak tahu bagaimana keadaan Ji
Young. Dia adalah sahabatku dan hyung yang paling kusayangi.”
“Ah, ye
oppa. Tidak usah berterimakasih. Aku rasa adalah kewajiban setiap orang untuk
menolong orang lain yang sedang kesulitan kan?”
“Waahh kau
sungguh baik Chaelin-ssi! Kapan-kapan ayo bertemu lagi. Aku akan mentraktirmu
makan tteokbokki dan minum soju.” Aku hanya mengangguk menyetujui permintaan
Seungri oppa.”
****
“Chaelin,
aku ingin berbicara denganmu.” Aku terbangun dari tidurku yang masih lelap.aku
masih sangat mengantuk.
“Bom
unnie? Ada apa?” aku melihat Bom unnie berdiri tepat di samping tempat tidurku.
“ Tadi
malam kau kemana saja Chaelin? Kami semua mengkhawatirkanmu. Kami mencari di
gedung, tapi kau tidak ada. Chaelin, kau tahu kan kita akan segera debut? Bisa
kan kamu lebih memprioritaskan kami dulu daripada urusan pribadimu?”
“Mianhae
unnie. Aku tidak bermaksud untuk merusak semua persiapan kita untuk debut. Aku
juga tidak bermaksud untuk mementingkan kepentinganku sendiri unnie. Tapi tadi
malam..”
“Tadi
malam kenapa Chaelin?” Bom unnie memotong pembicaraanku.
“Tadi
malam aku ikut dengan Young Bae oppa dan yang lainnya mengantar Ji Young oppa
ke Rumah Sakit. Dia mengalami cedera di ruang latihan saat aku sedang berlatih
tadi malam unnie. Maaf karena aku lupa memberitahukannya pada kalian.” Aku
berusaha menjelaskan semampuku.
“Ji Young
oppa?! Masuk Rumah Sakit?! Harusnya kau langsung memberitahukan kami Chae, jadi
kami juga tidak khawatir padamu. Yasudah, bersiaplah sana, kita harus segera
latihan. Sebentar kita pergi menjenguk Ji Young oppa setelah latihan.” Aku
mengangguk.
****
“
KAMSAHAMNIDA!” Kami membungkuk menghormati pelatih kami dan mengakhiri latihan siang
ini.
“Unnie…”
“Minzy-ya~
jangan bilang bahwa kau lapar lagi.” Aku sudah tahu persis nada bicara Minzy
yang seperti itu pasti karena ia lapar.
“Waaah
unnie daebak! Sekarang kau dapat mengerti maksudku.” Minzy tertawa sambil
menyenggol bahuku.
“Karena
yang dipikiranmu itu hanya makanan saja.” Aku tertawa melihat wajah Minzy.
“Hei..
ayo kita ke Rumah Sakit. Kita harus menjenguk Ji Young.” Sandara unnie mengajak
kami semua.
Kami
berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Unnie,
ayo kita makan dulu, aku sangat lapar unnie. Ini sudah siang.” Minzy masih
merengek kelaparan.
“Minzy-ya~
bisakah kau melupakan urusan makanmu
dulu? Setelah ini unnie akan membelikanmu banyak makanan. Tunggu saja.” Aku
menenangkan keinginan Minzy yang sudah tidak tertahankan itu.
Perjalanan
kami tidak memakan waktu lama. Kami sampai disebuah Rumah Sakit yang cukup
besar dan terkenal di Seoul.
Kami
langsung bergegas ke ruangan dimana Ji Young oppa di rawat. Ternyata masih ada
Young Bae, Seung Hoon,Daesung dan Seungri oppa yang sedang menjenguk Ji Young.
Ada juga beberapa kerabatnya yang membuat ruangan itu terlihat cukup banyak
pembesuk.
“Waahhh
uri hoobae yang cantik datang juga.” Seung Hyun oppa mengedipkan matanya dan
menggoda kami.
“Anyeonghaseyo oppa. Bagaimana kabarmu hari ini? apa kau merasa baik
hari ini?” Bom unnie memulai pembicaraannya.
Ji Young
hanya membalasnya dengan anggukan. Sepanjang percakapan yang di lakukan oleh
orang-orang yang mengunjunginya hanya di jawab dengan anggukan.
“Dia
sudah tahu apa yang dokter katakan tentang kondisinya.” Kata Young Bae oppa
yang menemaniku ditaman Rumah Sakit setelah aku pergi sebentar membeli makan
untuk Minzy.
Aku
melihat ke arah jendela ruangan dimana Ji Young terbaring. Dapat kulihat
sedikit wajahnya. Ia terlihat muram.
“Apa dia
juga bersikap seperti itu pada kalian oppa?”
“Hmmm..
yaah begitulah.. ia masih sangat shock pada kenyataan bahwa ia tidak bisa
beraktivitas selama 6 bulan kedepan. Kau tahu kan, bagi Ji Young, musik dan
karir sangat penting baginya.”
Baru kali
ini aku merasa kasihan yang sangat mendalam padanya. Tanpa ada rasa benci
padanya. Aku bahkan tidak tahu kemana perginya rasa benciku pada Ji Young. Aku
benar-benar sedih melihat kondisinya. Ji Young. Pria dingin dan terlihat tegar
yang menyimpan banyak kepedihan dan rasa kesepian di dalam hatinya…
Leave Your Comment + Like Please ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar