Jumat, 21 November 2014

FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 11





PART 11.
    “Young Bae oppa!! “ aku berteriak dengan sedikit lega setelah berhasil menemukan Young Bae oppa.
    “Ada apa Chaelin-ssi?”
    “Ji Young oppa.. dia terluka saat sedang latihan tadi oppa! Kakinya membiru dan mengeluarkan darah! Kita harus segera membawa dia ke Rumah Sakit oppa! Ppaliii oppa!” aku sangat panik.
     “Yaa yaa tunggu Chaelin-ssi. Aku panggil yang lainnya, lalu kita pergi ke Rumah Sakit bersama.” Young Bae oppa segera bergegas mencari membernya yang lain. Aku kembali ke ruang latihan.
     Sampai di ruang latihan, aku masih melihat Ji Young meringis dan darahnya semakin banyak.
    “Sini ku bantu. Kita harus pergi ke Rumah Sakit sekarang.” Aku membantunya berdiri dan berjalan perlahan keluar ruangan. Kali ini ia tidak membantah ataupun menepis tanganku seperti yang biasa ia lakukan.
     Sampai di luar, sudah ada Seung Hoon oppa, Seungri dan Daesung oppa yang membantu Ji Young masuk ke mobil. Young Bae oppa yang berada di kursi pengemudi melihatku dari dalam mobil.
    “Masuklah Chaelin-ssi. Kau juga harus pergi bersama kami. Kau kan yang tahu bagaimana Ji Young bisa cedera seperti ini.” awalnya aku menolak dan masih ragu, apalagi setelah kulihat jam sudah menunjukkan pukul 01.15am. tapi jujur, aku juga khawatir pada Ji Young. Akhirnya aku memutuskan untuk ikut bersama mereka.
****
    “Bagaimana keadaan teman kami dokter?” Seungri oppa bertanya pada dokter yang keluar dari ruang operasi.
   “Teman kalian hanya mengalami sedikit robekan pada kakinya, jadi ia hanya mendapat sedikit jahitan. Tapi, ada yang lebih serius dari itu.”
     Kami semua terlihat khawatir dengan perkataan dokter itu.
    “Maksud dokter ?” Daesung oppa ikut bertanya dengan khawatir.
    “Kaki teman kalian mengalami patah tulang yang cukup serius di karenakan benturan keras. Kami sudah berusaha mengoperasi untuk memperbaiki tulangnya tadi, tapi itu masih belum sepenuhnya membuatnya dapat kembali beraktivitas. Ia harus istirahat total dari semua aktivitasnya setidaknya hingga 6 bulan mendatang. Atau bisa lebih lama dari itu jika ia tidak rutin menjalani pengobatan.”
     Sejenak kami semua terdiam. Tidak dapat memikirkan apa-apa.
    Ini sangat menyakitkan. Ji Young merupakan orang yang sangat berambisi dalam setiap hal yang ia lakukan. Aku kembali teringat kata-kata Young Bae oppa tentang traumanya. Ia menjadi orang yang berambisi terhadap pekerjaannya sejak ia kehilangan kekasihnya. Bagaimana jika ia juga kehilangan semua kerja kerasnya selama ini? waahh.. kondisinya semakin memburuk.
     “Jangan khawatir. Sekarang ayo kita pergi melihat keadaan Ji Young. Ia pasti sangat membutuhkan kita.” Seung Hyun oppa memecah kesunyian kami.
    “Hmm tapi oppa, aku harus pulang sekarang. Ini sudah hampir pagi. Kasihan memberku pasti mengkhawatirkanku.” Aku ingin melihat keadaan Ji Young, tapi aku juga tidak enak pada memberku yang lainnya. Mereka pasti sangat mengkhawatirkanku.
     “ Kau benar juga. Kasihan membermu yang lain pasti cemas. Biar aku mengantarmu.” Seungri oppa mengantarku pulang. Padahal aku berharap Young Bae oppa yang mengantarku. Waaah! Aku sudah gila!
     “Kamsahamnida oppa.”
****
    “Aku dengar kau cukup dekat dengan Ji Young ya Chaelin-ssi?” Seungri oppa bertanya padaku di tengah perjalanan pulang.
     “Hah? Aku tidak mengerti mengapa semua orang berpikiran seperti itu tentangku dan Ji Young oppa. Padahal, kami tidak akrab satu sama lain.”
   “Aku juga mendengarnya dari Seung Hyun, dia bilang kau sedang berduaan dengan Ji Young di studio. Aku pikir itu benar. Padahal aku bahagia juga jika Ji Young akhirnya dapat mendekati seorang gadis lagi setelah sekian lama ia tidak pernah berkencan.” Seungri oppa menatapku sebentar sambil tersenyum. Aku hanya terdiam saja.
     “Chaelin-ssi, terimakasih yah karena kau mau menolong Ji Young tadi. Kalau kau tidak ada di sana, pasti kami semua tidak tahu bagaimana keadaan Ji Young. Dia adalah sahabatku dan hyung yang paling kusayangi.”
    “Ah, ye oppa. Tidak usah berterimakasih. Aku rasa adalah kewajiban setiap orang untuk menolong orang lain yang sedang kesulitan kan?”
    “Waahh kau sungguh baik Chaelin-ssi! Kapan-kapan ayo bertemu lagi. Aku akan mentraktirmu makan tteokbokki dan minum soju.” Aku hanya mengangguk menyetujui permintaan Seungri oppa.”
****
    “Chaelin, aku ingin berbicara denganmu.” Aku terbangun dari tidurku yang masih lelap.aku masih sangat mengantuk.
    “Bom unnie? Ada apa?” aku melihat Bom unnie berdiri tepat di samping tempat tidurku.
    “ Tadi malam kau kemana saja Chaelin? Kami semua mengkhawatirkanmu. Kami mencari di gedung, tapi kau tidak ada. Chaelin, kau tahu kan kita akan segera debut? Bisa kan kamu lebih memprioritaskan kami dulu daripada urusan pribadimu?”
    “Mianhae unnie. Aku tidak bermaksud untuk merusak semua persiapan kita untuk debut. Aku juga tidak bermaksud untuk mementingkan kepentinganku sendiri unnie. Tapi tadi malam..”
    “Tadi malam kenapa Chaelin?” Bom unnie memotong pembicaraanku.
    “Tadi malam aku ikut dengan Young Bae oppa dan yang lainnya mengantar Ji Young oppa ke Rumah Sakit. Dia mengalami cedera di ruang latihan saat aku sedang berlatih tadi malam unnie. Maaf karena aku lupa memberitahukannya pada kalian.” Aku berusaha menjelaskan semampuku.
    “Ji Young oppa?! Masuk Rumah Sakit?! Harusnya kau langsung memberitahukan kami Chae, jadi kami juga tidak khawatir padamu. Yasudah, bersiaplah sana, kita harus segera latihan. Sebentar kita pergi menjenguk Ji Young oppa setelah latihan.” Aku mengangguk.
****
     “ KAMSAHAMNIDA!” Kami membungkuk menghormati pelatih kami dan mengakhiri latihan siang ini.
    “Unnie…”
    “Minzy-ya~ jangan bilang bahwa kau lapar lagi.” Aku sudah tahu persis nada bicara Minzy yang seperti itu pasti karena ia lapar.
    “Waaah unnie daebak! Sekarang kau dapat mengerti maksudku.” Minzy tertawa sambil menyenggol bahuku.
     “Karena yang dipikiranmu itu hanya makanan saja.” Aku tertawa melihat wajah Minzy.
     “Hei.. ayo kita ke Rumah Sakit. Kita harus menjenguk Ji Young.” Sandara unnie mengajak kami semua.
     Kami berada di dalam perjalanan menuju rumah sakit.
    “Unnie, ayo kita makan dulu, aku sangat lapar unnie. Ini sudah siang.” Minzy masih merengek kelaparan.
    “Minzy-ya~ bisakah kau  melupakan urusan makanmu dulu? Setelah ini unnie akan membelikanmu banyak makanan. Tunggu saja.” Aku menenangkan keinginan Minzy yang sudah tidak tertahankan itu.
    Perjalanan kami tidak memakan waktu lama. Kami sampai disebuah Rumah Sakit yang cukup besar dan terkenal di Seoul.
    Kami langsung bergegas ke ruangan dimana Ji Young oppa di rawat. Ternyata masih ada Young Bae, Seung Hoon,Daesung dan Seungri oppa yang sedang menjenguk Ji Young. Ada juga beberapa kerabatnya yang membuat ruangan itu terlihat cukup banyak pembesuk.
    “Waahhh uri hoobae yang cantik datang juga.” Seung Hyun oppa mengedipkan matanya dan menggoda kami.
    “Anyeonghaseyo oppa. Bagaimana kabarmu hari ini? apa kau merasa baik hari ini?” Bom unnie memulai pembicaraannya.
    Ji Young hanya membalasnya dengan anggukan. Sepanjang percakapan yang di lakukan oleh orang-orang yang mengunjunginya hanya di jawab dengan anggukan.
     “Dia sudah tahu apa yang dokter katakan tentang kondisinya.” Kata Young Bae oppa yang menemaniku ditaman Rumah Sakit setelah aku pergi sebentar membeli makan untuk Minzy.
    Aku melihat ke arah jendela ruangan dimana Ji Young terbaring. Dapat kulihat sedikit wajahnya. Ia terlihat muram.
    “Apa dia juga bersikap seperti itu pada kalian oppa?”
    “Hmmm.. yaah begitulah.. ia masih sangat shock pada kenyataan bahwa ia tidak bisa beraktivitas selama 6 bulan kedepan. Kau tahu kan, bagi Ji Young, musik dan karir sangat penting baginya.”
    Baru kali ini aku merasa kasihan yang sangat mendalam padanya. Tanpa ada rasa benci padanya. Aku bahkan tidak tahu kemana perginya rasa benciku pada Ji Young. Aku benar-benar sedih melihat kondisinya. Ji Young. Pria dingin dan terlihat tegar yang menyimpan banyak kepedihan dan rasa kesepian di dalam hatinya…

Leave Your Comment + Like Please ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar