Jumat, 21 November 2014

FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 8





PART 8.
    “Ah! Apa!!” aku menjerit kesakitan.
    Ji Young mendorong tubuhku hingga aku terpojok di tembok.
    “Kau bilang apa? Jadi selama ini kau pikir aku tidak bertingkah sopan dengan hoobaeku?! Dan kau? Aahh Jinjja! Kau sudah berani berkata seperti itu pada sunbaemu hah? Untung kau adalah wanita. Aku tak biasa mengotori tanganku dengan memukul wanita.” Ji Young lalu tersenyum sinis ke arahku.
    “Oppa!! Lepaskan cengkraman tanganmu!” aku berusaha melepaskan tangan Ji Young oppa yang masih memojokkanku di tembok.
    “Heii heii heii! Apa yang kalian lakukan?” Tiba-tiba Young Bae oppa datang bersama Seung Hoon oppa. Melihat aku yang sedang menahan kesakitan, mereka malah tertawa.
    “Ji Young-a~ apa yang sedang kau lakukan pada hoobae kita?? Mengakulah hahah” Seung Hoon oppa menggoda Ji Young. Apa yang kalian lihat ini adalah sebuah kesenangan?! Maldeo Andwae!!
    “Bukan apa-apa.” Ji Young melepaskan cengeramannya dariku. Tanganku sampai memerah karena perbuatannya! Aarrgghh! Michin namja!!
    Aku bergegas lari keluar studio. Hatiku masih menahan amarah yang belum sepenuhnya terluapkan! Kalau saja tadi Young Bae dan Seung Hoon oppa tidak datang, pasti sudah terjadi perang dunia ke tiga disini!
****

    “Chaelin, kenapa tanganmu? Apa kau tadi terjatuh?” Sandara unnie langsung menanyakan bekas tanganku yang memerah akibat ulah Ji Young saat aku sampai di tempat mereka berkumpul.
    “Oh, ini.. gwaenchana unnie. Bukan apa-apa.” Aku berusaha meyakinkan Sandara unnie bahwa aku baik-baik saja.
    “Jeongmal? Kau tidak ingin membeli obat dulu? Biar ku obati.” Aahh unnieku yang satu ini terlalu perhatian, hingga hal sepeleh seperti ini saja di perhatikan.
    “Ahhh tidak usah unnie. Bukan hal yang besar kok, jadi tak usah beli obat. Hehe” Raut wajah Sandara unnie sedikit tenang saat aku kembali meyakinkannya.
    Mereka memesan makanan lagi untukku. Kami menikmati waktu kami saat ini. tertawa bersama, meluapkan segala perasaan kami satu sama lain. Aku tidak ingin kebersamaan ini hanya sementara, karena mereka seperti keluargaku yang sangat luar biasa. Yah, setidaknya mereka menjadi penghibur bagiku saat aku sedang di landa masalah, dan dapat meredakan amarahku pada Ji Young.
    “Makan yang banyak Chae, biar kau memiliki tenaga untuk besok!” Bom unnie menyemangatiku lagi. Waahh! Mereka luar biasa!
   Handphone Bom unnie tiba-tiba berbunyi. Bom unnie dengan sigap langsung mengambilnya. Raut wajahnya terlihat sedikit gugup
    “Yeoboseyo? Ohh.. ne.. ne.. hmm.. nanti kutelepon lagi.. hmm.. anyeong” Bom unnie menutup percakapan singkatnya itu.
    “Namja Chingu? Akhir-akhir ini aku melihat unnie sering menerima telepon dari seseorang.” Minzy bertanya dengan spontan.
    “Hah? Aahhh aniyooo.. bukan siapa-siapa. Ayo lanjutkan makannya.” Memang, akhir-akhir ini Bom unnie sering menerima telepon dari seseorang. Wajahnya akan tampak sangat lain setiap kali ia menerima telepon itu. Tapi, aku tidak ingin mencampuri urusan Bom unnie yang satu itu. Aku rasa itu adalah masalah pribadinya.
****
    Malam ini aku pergi ke gedung *G lagi. Tapi bukan untuk latihan. Jujur, hari ini aku sedang badmood untuk latihan sejak pertengkaranku tadi dengan Ji Young. Aku kesana hanya untuk mengambil barangku yang ketinggalan di ruang latihan.
    Gedung tampak sepi. Sepertinya para sunbae ku sedang memiliki acara mereka sendiri. Baguslah! Jadi aku tidak usah bertemu dengan manusia itu lagi! Kau tau maksudku kan?
    Aku sampai di ruang latihan. Segera kucari barangku yang ketinggalan dan saat aku menemukannya aku langsung bergegas keluar dari situ dan berjalan keluar gedung. Aku sangat kaget saat melihat sangat banyak orang di luar gedung berteriak tak henti-hentinya. Mereka memegang kamera yang terus memunculkan flash sehingga mataku sakit melihatnya. Mereka mengerubungi sebuah mobil van hitam yang berhenti tepat di depan gedung kami.
    “Oppa!!! Oppa!!!!” waaahh teriakan dari para wanita ini membuat telingaku sakit. Mereka cocok berteman dengan Minzy yang suka berteriak juga!
    Kulihat satu persatu member BIGBANG, yang merupakan nama Boyband dari Young Bae oppa keluar dari van. Saat mereka semakin mendekati gedung, aku malah ikut terseret oleh banyaknya fans mereka ini. aku berusaha keluar dari kerumunan, tapi mereka lebih banyak dari yang kuduga.
    “Waahhh Chaelin-ssi! Kau juga fans kami yaa?! hahaha” kulihat Seungri oppa yang menyadari keberadaanku di antara kerumunan fans ini. Aku tidak memperdulikan perkatannya. Aku hanya ingin keluar dari kerumunan ini!
     Aku semakin di seret, tanganku yang masih membekas ini semakin sakit saat banyak orang mendorongku.
    “Aaahh !! apa!! “ aku berteriak dengan keras, tapi tak ada yang mendengarkan. Tiba-tiba aku merasa tanganku di tarik oleh seseorang.
    “Lepaskan!! Aaah ! lepaskan tanganku!! Lepaskan tanganku!!” aku berusaha melepaskan tanganku dari cengkeraman tangan seseorang yang sedang memegang tanganku. Aku di tarik semakin menjauh dari kerumunan dan di bawa masuk ke dalam gedung!
    “Babo.” Aku langsung menatap wajah orang yang menarikku dan dengan beraninya mengatakan aku babo! Dan apa yang kulihat sangat mengejutkan! JI YOUNG LAGI?!!!
    Dia langsung meninggalkanku sendirian disini.
    “Jangan jadi gadis bodoh! Hanya gadis bodoh yang tidak tahu cara melepaskan diri dari hal-hal sepeleh seperti itu!” Ji Young berteriak padaku tanpa menoleh sedikitpun. Ia terus berjalan menjauh hingga menghilang dari pandangan ku. Waaaaahh ! semakin kulihat dia semakin menyebalkan saja !! Apa dia tadi baru saja menolongku atau apa? Aku sama sekali tidak mengerti!
 aku tidak ingin lagi bertemu dengannya dalam keadaan apapun! Bahkan jika harus, aku akan berpura-pura tidak mengenalnya! Aku berjanji pada diriku sendiri.

Leave Your Comment + Like Please ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar