PART 8.
“Ah!
Apa!!” aku menjerit kesakitan.
Ji Young
mendorong tubuhku hingga aku terpojok di tembok.
“Kau
bilang apa? Jadi selama ini kau pikir aku tidak bertingkah sopan dengan
hoobaeku?! Dan kau? Aahh Jinjja! Kau sudah berani berkata seperti itu pada
sunbaemu hah? Untung kau adalah wanita. Aku tak biasa mengotori tanganku dengan
memukul wanita.” Ji Young lalu tersenyum sinis ke arahku.
“Oppa!!
Lepaskan cengkraman tanganmu!” aku berusaha melepaskan tangan Ji Young oppa
yang masih memojokkanku di tembok.
“Heii heii
heii! Apa yang kalian lakukan?” Tiba-tiba Young Bae oppa datang bersama Seung
Hoon oppa. Melihat aku yang sedang menahan kesakitan, mereka malah tertawa.
“Ji
Young-a~ apa yang sedang kau lakukan pada hoobae kita?? Mengakulah hahah” Seung
Hoon oppa menggoda Ji Young. Apa yang kalian lihat ini adalah sebuah
kesenangan?! Maldeo Andwae!!
“Bukan
apa-apa.” Ji Young melepaskan cengeramannya dariku. Tanganku sampai memerah
karena perbuatannya! Aarrgghh! Michin namja!!
Aku
bergegas lari keluar studio. Hatiku masih menahan amarah yang belum sepenuhnya
terluapkan! Kalau saja tadi Young Bae dan Seung Hoon oppa tidak datang, pasti
sudah terjadi perang dunia ke tiga disini!
****
“Chaelin,
kenapa tanganmu? Apa kau tadi terjatuh?” Sandara unnie langsung menanyakan
bekas tanganku yang memerah akibat ulah Ji Young saat aku sampai di tempat
mereka berkumpul.
“Oh, ini..
gwaenchana unnie. Bukan apa-apa.” Aku berusaha meyakinkan Sandara unnie bahwa
aku baik-baik saja.
“Jeongmal?
Kau tidak ingin membeli obat dulu? Biar ku obati.” Aahh unnieku yang satu ini
terlalu perhatian, hingga hal sepeleh seperti ini saja di perhatikan.
“Ahhh
tidak usah unnie. Bukan hal yang besar kok, jadi tak usah beli obat. Hehe” Raut
wajah Sandara unnie sedikit tenang saat aku kembali meyakinkannya.
Mereka
memesan makanan lagi untukku. Kami menikmati waktu kami saat ini. tertawa
bersama, meluapkan segala perasaan kami satu sama lain. Aku tidak ingin
kebersamaan ini hanya sementara, karena mereka seperti keluargaku yang sangat
luar biasa. Yah, setidaknya mereka menjadi penghibur bagiku saat aku sedang di
landa masalah, dan dapat meredakan amarahku pada Ji Young.
“Makan
yang banyak Chae, biar kau memiliki tenaga untuk besok!” Bom unnie
menyemangatiku lagi. Waahh! Mereka luar biasa!
Handphone
Bom unnie tiba-tiba berbunyi. Bom unnie dengan sigap langsung mengambilnya.
Raut wajahnya terlihat sedikit gugup
“Yeoboseyo? Ohh.. ne.. ne.. hmm.. nanti kutelepon lagi.. hmm.. anyeong”
Bom unnie menutup percakapan singkatnya itu.
“Namja
Chingu? Akhir-akhir ini aku melihat unnie sering menerima telepon dari
seseorang.” Minzy bertanya dengan spontan.
“Hah?
Aahhh aniyooo.. bukan siapa-siapa. Ayo lanjutkan makannya.” Memang, akhir-akhir
ini Bom unnie sering menerima telepon dari seseorang. Wajahnya akan tampak
sangat lain setiap kali ia menerima telepon itu. Tapi, aku tidak ingin
mencampuri urusan Bom unnie yang satu itu. Aku rasa itu adalah masalah
pribadinya.
****
Malam ini
aku pergi ke gedung *G lagi. Tapi bukan untuk latihan. Jujur, hari ini aku
sedang badmood untuk latihan sejak pertengkaranku tadi dengan Ji Young. Aku
kesana hanya untuk mengambil barangku yang ketinggalan di ruang latihan.
Gedung
tampak sepi. Sepertinya para sunbae ku sedang memiliki acara mereka sendiri.
Baguslah! Jadi aku tidak usah bertemu dengan manusia itu lagi! Kau tau maksudku
kan?
Aku sampai
di ruang latihan. Segera kucari barangku yang ketinggalan dan saat aku
menemukannya aku langsung bergegas keluar dari situ dan berjalan keluar gedung.
Aku sangat kaget saat melihat sangat banyak orang di luar gedung berteriak tak
henti-hentinya. Mereka memegang kamera yang terus memunculkan flash sehingga
mataku sakit melihatnya. Mereka mengerubungi sebuah mobil van hitam yang
berhenti tepat di depan gedung kami.
“Oppa!!!
Oppa!!!!” waaahh teriakan dari para wanita ini membuat telingaku sakit. Mereka
cocok berteman dengan Minzy yang suka berteriak juga!
Kulihat
satu persatu member BIGBANG, yang merupakan nama Boyband dari Young Bae oppa
keluar dari van. Saat mereka semakin mendekati gedung, aku malah ikut terseret
oleh banyaknya fans mereka ini. aku berusaha keluar dari kerumunan, tapi mereka
lebih banyak dari yang kuduga.
“Waahhh
Chaelin-ssi! Kau juga fans kami yaa?! hahaha” kulihat Seungri oppa yang
menyadari keberadaanku di antara kerumunan fans ini. Aku tidak memperdulikan
perkatannya. Aku hanya ingin keluar dari kerumunan ini!
Aku
semakin di seret, tanganku yang masih membekas ini semakin sakit saat banyak
orang mendorongku.
“Aaahh !!
apa!! “ aku berteriak dengan keras, tapi tak ada yang mendengarkan. Tiba-tiba
aku merasa tanganku di tarik oleh seseorang.
“Lepaskan!! Aaah ! lepaskan tanganku!! Lepaskan tanganku!!” aku berusaha
melepaskan tanganku dari cengkeraman tangan seseorang yang sedang memegang
tanganku. Aku di tarik semakin menjauh dari kerumunan dan di bawa masuk ke
dalam gedung!
“Babo.”
Aku langsung menatap wajah orang yang menarikku dan dengan beraninya mengatakan
aku babo! Dan apa yang kulihat sangat mengejutkan! JI YOUNG LAGI?!!!
Dia
langsung meninggalkanku sendirian disini.
“Jangan
jadi gadis bodoh! Hanya gadis bodoh yang tidak tahu cara melepaskan diri dari
hal-hal sepeleh seperti itu!” Ji Young berteriak padaku tanpa menoleh
sedikitpun. Ia terus berjalan menjauh hingga menghilang dari pandangan ku. Waaaaahh
! semakin kulihat dia semakin menyebalkan saja !! Apa dia tadi baru saja
menolongku atau apa? Aku sama sekali tidak mengerti!
aku tidak
ingin lagi bertemu dengannya dalam keadaan apapun! Bahkan jika harus, aku akan
berpura-pura tidak mengenalnya! Aku berjanji pada diriku sendiri.
Leave Your Comment + Like Please ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar