Jumat, 21 November 2014

FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 10





PART 10.
    Diperjalananku pulang ke dorm setelah bertemu dengan Young Bae oppa, aku masih memikirkan apa yang kami bicarakan tadi. Ya, tentang Ji Young. Apa memang ada yah penyakit trauma semacam itu? Aku bukan pakar dalam hal itu, sehingga aku juga bingung. Tapi jika Ji Young sampai mengalami trauma seperti itu, mungkin dulu dia sudah terlalu menyayangi kekasihnya itu. Bahkan mungkin masih hingga sekarang, sehingga ia tidak pernah berkencan lagi dengan seseorang. Kenapa aku jadi merasa kasihan padanya? Aku seperti ingin membantunya untuk menghilangkan traumanya itu. Tapi…. Aahh ! mengapa aku merubah pikiranku secepat ini? aku rasa aku baru saja berjanji untuk tidak bertemu dengannya lagi. Tapi…
    “Kau melanggar janjimu Chae.” Lamunanku buyar dengan perkataan itu. Ternyata aku sudah melamun sejauh ini sehingga tanpa sadar aku sudah berada di depan pintu dorm kami, dan di sambut Bom unnie dengan perkataannya yang membuyarkan lamunanku.
    “Hah? Aaah… mmm.. mianhae unnie, tadi aku masih menyelesaikan urusanku. Sangat penting unnie, sehingga aku tidak bisa meninggalkannya.” Aku mencari alasan sebisa mungkin yang ada di dalam pikiranku.
    “Ku perhatikan akhir-akhir ini kau memiliki urusan sendiri Chae. Ada yang bisa kami bantu? Mungkin jika kau mau menceritakannya pada kami.” Bom unnie menujukkan kekhawatirannya padaku. Aku pikir ia malah akan memarahiku, ternyata tidak sama sekali.
    “Aahh.. tidak apa-apa unnie. Urusan ini masih bisa aku tangani sendiri kok. Lagian aku tidak ingin merepotkan kalian.” Aku berusaha meyakinkan Bom unnie.
    Kriiing Kriiiing~
    Handphone Bom unnie berbunyi. Bom unnie dengan sigap mengambilnya dan menerima panggilan dari seseorang yang aku yakin adalah orang sama yang selalu menelponnya akhir-akhir ini. Bom unnie menjauh dariku agar aku tidak mendengar pembicaraan mereka. waaahhh apa benar Bom unnie sudah memiliki namja chingu? Aku turut bahagia jika itu adalah benar.
****
    Malam ini aku bersiap untuk melakukan lagi latihanku. Hari ini aku lumayan memiliki semangat untuk latihan, sehingga aku bergegas menuju gedung *G.
    Sesampainya disana, aku masih mendengar suara gaduh di studio. Sepertinya sunbaeku sedang mempersiapkan album terbaru mereka lagi. Aku bergegas ke ruang latihan.
     Seperti rutinitas biasaku, aku melakukan pemanasan dan setelah itu memutar sebuah music kesukaanku, dan berlatih sekuat yang aku bisa.
    Sejam sudah berlalu, keringat semakin membanjiri tubuhku. Aku lelah.. sangat lelah. Aku melihat sebuah piano di ujung ruangan. Karena aku sudah lelah dengan latihanku, aku pikir akan menyenangkan jika aku memainkan tuts-tuts piano itu dan menciptakan sebuah nada yang indah, lagian aku sudah lama tidak bermain piano.
    Aku duduk. Jariku menyentuh tuts-tuts piano dan mulai memainkan sebuah lagu. Kali ini aku mencoba memainkan lagu Wedding Dress milik Young Bae oppa. Aku berharap ia mendengarkan dan menghampiriku seperti waktu itu. Kyaaa!! Apa yang sudah aku pikirkan?!
    Saat aku sedang memainkan piano dengan penghayatan yang baik, tiba-tiba sesosok pria masuk ke ruang latihan dan berjalan ke arah pemutar music. Yaahh.. itu Ji Young lagi. Aku bahkan sempat berpikir, apakah di gedung ini hanya ada dia saja sehingga setiap hari aku pasti akan bertemu dengannya? Ia memainkan musiknya dan mulai berlatih. Jinjja! Apakah ia benar-benar tidak mengetahui bahwa ada orang lain disini yang sedang memainkan piano? Apakah ia tidak mendengar suara dari piano ini yang cukup keras?!
    Aku hanya memperhatikan saja tiap gerakannya. Aku sudah malas berdebat dengannya. Sudah lumayan lama aku memperhatikan setiap gerakannya yang menurutku lumayan keren juga.
    GUBRAK!!!
     Seketika aku kaget mendengar hantaman keras yang menghujam ke lantai. Dan kini yang kulihat adalah Ji Young yang mengerang kesakitan di lantai. Ia cedera lagi seperti waktu itu. Tapi sepertinya kali ini cukup parah. Aku melihat ia terus meringis dan tidak dapat berpindah dari tempatnya. Dengan sigap aku langsung menghampirinya.
     Lututnya membiru! Ia terus memegang kakinya. Aku juga semakin khawatir.
    “Oppa! Gwaenchana??! Sini aku bantu.” Aku mencoba membantunya bangun dari lantai, tapi ia kembali menepis tanganku.
    “Aku tidak apa-apa.”
    Aku sungguh tidak mempedulikannya. Aku terus berusaha membantunya bangkit. Kini yang kulihat adalah darah! Mengalir melalui kakinya yang ternyata mengalami sedikit robekan! Waahh ia menghantam lantai dengan cukup keras.
     “Andwae oppa! Aku harus membantumu.” Aku melupakan sejenak pertengkaranku dengannya. Kali ini aku semakin panik, apalagi setelah melihat darah! Aku langsung terpikir untuk membawanya ke Rumah Sakit.
     “Biar ku panggilkan Young Bae oppa dan yang lainnya agar membawamu ke Rumah Sakit oppa. Chamkkanmanyo.” Aku bergegas mencari Young Bae oppa dan yang lainnya.
    “Sudah kubilang aku tidak apa-apa!!! Apa kau tidak mengerti juga?!! “ Aku tersentak dengan teriakan Ji Young padaku. Waahh! Geu namja jinjja!
     “YAAA BABO-YA~!!!! Jika kau tidak di bawa ke Rumah Sakit, maka kau akan semakin parah!! Kau diamlah saja disitu dan tunggu aku akan segera kembali!” kali ini aku melihat dia yang sedikit kaget dengan teriakanku padanya. Baru kali ini aku melihat dia terdiam dan tidak membantah perkataanku. Aku tidak peduli lagi, menurutku ini bukan waktu yang pas untuk berdebat dengannya. Aku segera bergegas mencari Young Bae oppa.

Leave Your Comment + Like Please ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar