Jumat, 21 November 2014

FF : " SENDING MY LOVE FROM HERE " Part. 15





PART 15.
    “Chukkae” Ji Young memberi selamat padaku yang sedang melamun.
    “Untuk apa?”
    “Untuk apa? Yah untuk posisimu sebagai leader.” Aku hanya menatapnya tanpa berkata apa-apa.
    “Aku tahu ini adalah hal yang sulit. Rasanya seperti mengambil apa yang bukan menjadi milikmu. Tapi, kau bukan mencuri posisi itu kan? Kau diberikan posisi itu. Jangan merasa bersalah. Lagipula Bom dan yang lainnya juga sudah menyetujui hal itu. “
    Aku masih terdiam.
    “Ayolahhh… jangan cemberut seperti itu.” Aku melihat wajah Ji Young yang tersenyum padaku. Jujur, hal itu sedikit membuatku nyaman.
    “Hmm… baiklah. Aku tidak akan menyalahkan diriku lagi.” Aku membalas senyuman Ji Young.
    “Ji Young, bisakah aku bertanya padamu satu hal?”
    “Hmm.. apa?”
     “Apa kau menyukai Bo..”
    “Ji Young! Ayo cepat! Kita ada perform 1 jam lagi!” aku melihat Seung Hyun oppa berteriak dari kejauhan. Sial! Kenapa aku selalu bertanya di saat yang tidak tepat?!
    “Aku pergi dulu Chaelin-ssi.”    Ji Young pergi meninggalkanku yang masih belum puas karena tidak menemukan jawaban dari rasa penasaranku.
****
    Angin dingin menembus hingga kedalam jaketku. 3 bulan lagi sudah tahun baru. Jelas saja cuacanya sudah mulai memburuk. Aku semakin merapatkan jaketku yang tebal. Berjalan menerjang kencangnya angin. Aku harus kembali ke gedung *G untuk melatih koreografi yang baru lagi.
    Sampai di sana, aku melihat beberapa lampu di dalam gedung sudah dimatikan. Hanya lampu di ruang studio, ruang latihan dan ada beberapa ruangan yang belum dimatikan.
    Sudah lama aku tidak datang untuk berlatih malam hari di gedung ini sejak aku membantu Ji Young yang cedera waktu itu.
     Kuputar lagu yang akan menjadi single debut kami sambil memikirkan koreo apa saja yang harus ku lakukan.
    Berjam-jam aku masih disini. Tidak terhitung lagi sudah berapa kali kuputar lagu kami. Setidaknya hari ini aku harus menyelesaikan setengah dari koreonya. Saat aku sedang melakukan koreoku, tiba-tiba music berhenti. Aku segera menoleh ke arah pemutar music.
    “Kau terlalu serius.” Ternyata Ji Young yang mematikan musikya.
    “Kau belum pulang?” aku bertanya sambil terengah-engah.
    “Minum dulu. Nafasmu terdengar seperti nafas kuda hahaha” Ji Young tertawa.
    Aku menerima air yang diberikan Ji Young dan langsung meneguk sebotol hingga habis dalam sekejap!
    “Waahh waahh ! kau pasti sangat haus.” Ji Young hanya memperhatikan caraku menghabiskan air yang diberikannya.
     “Sejujurnya ia. “ aku terduduk di bangku panjang yang ada di ruangan itu.
    “Lagipula apa yang sedang kau lakukan disini? Jangan bilang kau sedang membuat lagu lagi.”
   “Yap! Kau tepat sekali. Aku baru saja menyelesaikan satu lagu yang aku buat. Yaahh.. sebenarnya tidak benar-benar ideku juga sepenuhnya.” Ji Young mengeluarkan sebuah CD dari dalam jaketnya dan memberikannya padaku.
    “Dengarkan yah jika kau punya waktu.”
    “Aku punya waktu sekarang. Bagaimana kalau sekarang?” aku mengambil CD itu.
    “Eiittss! Jangan sekarang. Dengarkanlah saat kau sedang sendiri. Oke?”
    “Aiisss.. kau ini benar-benar aneh. Ya sudahh.”  Aku menyimpan CD itu di tasku. Saat aku sedang menutup tas, tiba-tiba Ji Young memberikan back hug padaku yang membuat aku kaget. Aku berusaha melepaskan pelukannya.
    “Jangan lepaskan. Sebentar saja. Tolong seperti ini sebentar saja.”
    Aku terdiam.
    “Chaelin-ssi… kau tahu? Sejak aku pertama melihatmu, aku tidak memperdulikanmu hingga aku melihat mata itu. Yaa.. mata yang sama dengan seseorang yang aku sayangi. Aku selalu menyukai mata itu, tapi dalam waktu bersamaan aku juga membenci mata itu. Melihat mata itu hanya mengingatkanku pada kenangan yang tidak ingin aku ingat. Pasti kau selalu bertanya mengapa aku jahat padamu, tidak memperdulikanmu, dan juga bersikap tidak sopan padamu… itu karna.. karna aku tidak ingin melihat matamu. Aku tidak ingin mengingat mata yang sama itu lagi. Tapi… semua berbeda saat kau selalu memperhatikanku waktu di Rumah Sakit. Aku berusaha semampuku untuk dapat menatap matamu tanpa mengingat masa laluku. Kau tahu? Itu adalah hal tersulit bagiku. Tapi aku berhasil menaklukannya. Kini aku mampu melihatmu, mampu melihat matamu. Mampu melihat betapa cantik dan tulusnya wajah dan hatimu. Hari ini Chaelin-ssi. Hari inilah hari dimana aku mampu melihatmu sebagaimana adanya dirimu. Hari ini aku mampu mengalahkan masa laluku dan.. dan berlari padamu. Aku berlari pada orang yang tepat. Aku mengalahkan trauma pada masa laluku hari ini, di hadapanmu, saat melihat matamu Chaelin-ssi. Aku…. AKU MENCINTAIMU.”
    Aku tidak mampu berkata apa-apa. Sedaritadi airmataku mengalir tak henti-hentinya. Aku tidak percaya pada apa yang kudengar ini tapi…
    Aku membalikan tubuhku dan menatap wajah Ji Young.
    “Ji Young-aa~… aku tidak tahu apakah kau mempermainkanku atau tidak, tapi.. aku merasa aku tidak bisa menjawabmu saat ini. Aku takut kau jatuh cinta padaku. Mataku? Jangan bandingkan mataku dengan mata wanita dimasa lalumu. Ji Young-aa~.. apa kau benar-benar mencintaiku?” aku bertanya dengan airmata yang masih mengalir di kedua pipiku.
    “Jawabannya akan kau temukan dalam lagu itu. Aku mengerti jika kau tidak dapat menjawabku saat ini. Pikirkanlah dengan baik. Dan seperti yang kau bilang Chaelin-ssi. Aku juga takut jatuh cinta padamu, tapi inilah yang kurasakan. Aku harap kau dapat memiliki keberanian sama sepertiku untuk mengalahkan rasa takutmu. Dan saat kau sudah siap…. BERLARILAH PADAKU.” Ji Young pergi meninggalkanku. Aku pecah dalam tangisan. Aku  mengalami dilemma yang benar-benar mendalam. Ya Tuhan… aku tidak tahu harus apa…
****
    Aku berjalan pulang ke dorm dengan perasaan yang berkecamuk. Saat kulihat jam tanganku, ternyata sudah pukul 01.15am.
    Piiiiiit~ Piiiiiiit~ Piiiiiit~
    Sebuah mobil berhenti disampingku.
    “Ahhh Chaelin-ssi! Senang bertemu denganmu lagi.” Ternyata Seungri oppa. Sedang apa dia pada jam begini?
    “Ye oppa. Senang bertemu denganmu lagi.”
    “Masuklah. Kau masih ingat janjiku kan? Aku akan mentraktirmu tteokbokki dan soju.” Ya! Tentu saja aku masih ingat janji Seungri oppa.
    “Tapi oppa, aku harus segera pulang kerumah.”
    “Sekali ini saja Chaelin-ssi. Aku tidak tahu lagi kapan akan bertemu denganmu seperti ini. Nanti kuantar kau pulang. Kebetulan arah dormmu dan rumahku sama.”
    Aku sempat berpikir, tapi ada baiknya juga. Mungkin dengan soju aku dapat menghilangkan sedikit penat di otakku.
    Aku menerima tawaran Seungri oppa.
     Kami menuju sebuah kedai kecil di pinggir jalan yang masih menyediakan tteokbokki dan soju pada waktu seperti ini.
    “Ahjumma! Berikan aku dua botol soju dan dua porsi tteokbokki!” Seungri oppa memesan makanan kami.
    Tidak perlu waktu lama, pesanan kamipun tiba. Aku dan Seungri oppa berbincang mengenai banyak hal. Tidak terasa sudah hampir 8 botol soju kami habiskan. Aku benar-benar pusing dan mengantuk. Aku… aku….

Leave Your Comment + Like Please ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar