PART 7.
“Baik,
meski Ji Young memilih Chaelin, tapi hasilnya sudah dapat di ketahui dengan
jelas. Mulai hari ini, yang menjadi leader di kelompok kalian adalah Park Bom.
Chukkae. “ Pemilihan itu berakhir dengan tepukan tangan dari semua orang yang
ada di dalam ruangan itu. Satu persatu mereka lalu meninggalkan ruangan dan
seketika menjadi sepi. Hanya kami berempat.
“Unnie
chukkae!! Unnie memang cocok menjadi leader kami!” Minzy berteriak kegirangan
sambil memeluk Bom unnie.
“Ya, kau
memang cocok menjadi leader unnie.” Sandara unnie juga memberikan ucapan
selamatnya pada Bom unnie.
“Unnie…
chukkae. Unnie sangat layak dan cocok menjadi leader. Aku akan selalu mendukung
unnie.” Aku tersenyum dan mengangkat jempolku.
“Gomawo.
Aku bahkan tidak menyangka bahwa aku yang terpilih menjadi leader.
Bagaimanapun, aku merasa tidak enak pada kalian semua. Kalian juga sudah
bekerja keras selama ini.”
“Aaah!
Gwaenchana unnie. Kami senang jika kau juga. Bukankah itu yang dinamakan
persahabatan?” Minzy mengacungkan jari kelingkingnya dan tersenyum lebar.
Kami
berpelukan dengan bahagia. Yah.. aku merasa lebih baik sekarang. Aku bahkan
merasa bahagia untuk Bom unnie. Tapi… masih ada yang mengganjal dibenakku. Ji
Young. Ya, Ji Young. Apa yang dia pikirkan waktu memilihku tadi? Yang aku tahu
dia adalah orang paling menyebalkan yang pernah kutemui.
****
“Unnie!
Gajaa! Kita akan di belikan makanan sama Bom unnie. “ Minzy menarik tanganku
saat aku sedang berjalan dengan lamunan dipikiranku.
“Yaaa!!
Berhenti berteriak Minzy!! Sudah ku bilang untuk menutup mulutmu. Bisa-bisa
telingaku bisa sakit gara-gara teriakanmu.” Minzy selalu berteriak padaku. Ya,
dia memang maknae paling menyebalkan! Tapi juga menyenangkan J
“Mianhae
unnie. Tapi itu sudah menjadi kebiasaanku sepertinya. Apalagi berteriak padamu
hehehe.”
“Minzy-ya~, kau pergi duluan saja, nanti aku menyusul.”
“Tapi
kenapa unnie? Kita semua juga akan pergi sekarang bersama Bom unnie.” Minzy
memandangku ingin tahu.
“Aku pasti
akan menyusul. Kirimkan saja nama tempat dimana kalian berkumpul, nanti aku
kesana setelah menyelesaikan urusanku.”
“Hmmm..
yasudah unnie, nanti aku beritahu yang lain. ANYEONG UNNIE!!!!” Arrrgggh!!
Minzy berteriak dengan keras tepat ditelingaku lalu melarikan diri!! Dasar
maknae jahil!
Aku
berjalan menyusuri setiap ruangan di gedung *G. aku seperti bernostalgia kepada
hari dimana aku dan member lainnya selalu berlatih dengan keras. Berlatih tanpa
mengenal waktu. Bahkan tiada hari tanpa kami mengucurkan keringat di setiap
latihan-latihan kami. Kini tinggal setahun lagi.. ya, setahun lagi dan aku akan
melakukan debutku bersama member kesayanganku.
Aku begitu
tak menyangka, waktu terasa begitu cepat. Aku ingin segera…
“Minggir.”
Lamunanku di buyarkan oleh suara itu lagi. Suara yang kukenal dan tak ingin
kudengar sebelumnya. Tapi… aku merasa sedikit bersalah jika aku terlalu
membencinya.
“O.. Ji
Young oppa.” Aku menyapa Ji Young oppa yang sepertinya ingin mengerjakan sesuatu
di ruang Studio.
Tanpa
kata, Ji Young masuk dan langsung melakukan aktivitasnya di dalam sana. Ia
seperti tidak pernah menganggapku ada!! Ku beranikan diri masuk ke studio. Aku
merasa bersalah jika aku terus membencinya, sedangkan tadi ia melakukan sesuatu
yang mengejutkanku.
“K..
kamsahamnida oppa.” Aku terbata-bata berbicara pada Ji Young yang sedang
mengutak atik computer. Hampir semenit aku berdiri di sampingnya tanpa ada
jawaban apa-apa! Waaahhh.. geu saram jinjja! aiisshh!
“Oo. Tapi,
terimakasih untuk apa?” akhirnya dia berbicara dengan cukup panjang kali ini.
“Hmm..
untuk memilihku tadi. Yah, meskipun aku tetap tidak terpilih, tapi..”
“Aku
memilihmu karena kau tidak mendapatkan satupun suara tadi.” MWO?!!! Waaaah
jinjja!!! Darahku seketika naik melebihi kepalaku. Ji Young benar-benar
menyebalkan!!
“Tadinya
aku berpikir begitu, tapi jangan salah. Aku memilih orang karena aku melihat
pantas atau tidak ia berada di posisi itu. Dan kupikir… kau pantas juga jadi
leader.” Asal tahu saja, aku sudah bersiap untuk berteriak mengeluarkan
amarahku sebelum akhirnya dia mengatakan kalimat ini padaku.
“Tapi aku
juga setuju jika itu adalah Bom.” Ji Young lalu menatapku dengan wajahnya yang
datar tanpa ekspresi. Ia mengayunkan tangannya sebagai pertanda agar menyuruhku
untuk keluar dari studio. Aku berjalan menuju pintu studio dengan kesal. Aku
lalu kembali menoleh pada Ji Young yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.
“Oppa,
bisakah kau bertindak lebih sopan kepada hoobae-hoobaemu? Aku sangat benci
dengan sifatmu yang seperti ini. Jujur aku lebih menyukai Young Bae oppa
daripada dirimu. Setidaknya, ia masih memiliki kepribadian yang ramah!” tak
kusangka aku dapat mengatakan hal semacam ini pada sunbaeku sendiri! Dan ini
bukanlah lamunanku lagi! Sangat
melegakan!
“MWO?!!”
kudengar Ji Young berteriak dengan keras hingga aku kaget dan langsung menoleh
padanya. Matanya tampak seperti dipenuhi oleh kemarahan. Dan matanya saat ini
menatap tajam ke arahku.
OKE!
Akhirnya waktu yang aku tunggu-tunggu seperti ini datang juga. Yah, aku sangat
menantikan waktu dimana aku dapat berdebat dengan Ji Young!!
Leave Your Comment + Like Please ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar