“Unnie! Aku pikir kamu menyukai Ji Young oppa.”
Minzy memukul bahuku.
“Hah?
Menyukai dia? Manusia sombong itu?! Hahaha! Waaaahhh… aku pasti sudah gila jika
aku sampai menyukainya.”
“Kecilkan
suaramu unnie! Nanti kita bisa dimarahi sunbae-sunbae yang ada di sini.” Minzy
memukul bahuku lagi.
“Auuuww!
Minzy-ya~ berhenti memukulku!” aku memukul balik bahu Minzy.
“Unnie!!”
sekarang Minzy yang berteriak dengan keras.
“ Yaa yaa
yaa! Sekarang kau yang berteriak dengan keras. Kau tau? Kau satu-satunya orang
yang kukenal tidak pernah menghormatiku sebagai Unnie.”
“Hahaha!
Jangan bermimpi aku akan menghormatimu Unnie. Kau adalah partner yang tepat
untuk kujahili.” Minzy memelukku dengan erat sambil tertawa lebar.
Minzy
terkadang menyebalkan, tapi aku tahu dia orang yang sangat baik dan juga
menyenangkan. Minzy merupakan maknae dalam kelompok kami yang beranggotakan 4
orang. Kami berempat akan segera debut tahun depan, karena itu jadwal kami
untuk berlatih pun semakin padat. Namun, selama ada Minzy di kelompok kami,
rasa capek dan tertekan karena latihan akan hilang dengan cepat.
Pagi ini
kami memiliki rutinitas untuk berolahraga di Gym yang ada dalam gedung Agency
kami. Aku memasuki ruangan Gym bersama Minzy, disitu ternyata sudah ada Dara
dan Bom unnie yang sedang berolahraga.
“Hai Chae!
Kau sedikit terlambat hari ini. untung kau tidak dihukum.” Bom unnie menyapa
dan tersenyum padaku. Aku selalu menyukai Bom unnie. Dia ramah, terkadang
kekanak-kanakan, tapi dia juga lucu. Waaaahh.. kalau dipikir-pikir, kelompok
kami akan menjadi Girlband yang unik nantinya dengan adanya member yang seru
seperti mereka. harapanku begitu tinggi untuk debut kami.
***
13.30pm.
Aku melihat jam yang tergantung di ruang latihan. Sudah jam segini dan kami
semua bahkan belum makan siang. Arrrgg! Perut dan juga tenagaku sudah tidak
bisa ditoleransi lagi. Tenagaku habis dan perutku sudah berteriak. Yaah
andaikan dia punya mulut hahaha.
“Kalian
boleh bubar. Kita lanjutkan besok lagi.” Pelatih kami keluar dari ruang latihan
dance. Waaahh! Itulah kalimat yang daritadi aku tunggu-tunggu! Kami serempak
membungkuk padanya dan setelah itu kami berbaring sebentar di lantai. Aku
melihat wajah kami semua yang penuh dengan keringat. Tapi aku percaya, semua
ini akan terbayar nanti.
“Unnie ayo
kita makan siang. Aku sangat lapar.” Minzy memegang perutnya.
“Hari ini
unnie traktir kalian semua deh. Gajaaaa gajaaaa!”
“Waaah!
Sandara unnie jjang!” aku berteriak kegirangan.
Kami
berjalan menuju kantin di gedung kami. Makanannya selalu membuat nafsu makanku
bertambah. Tapi hari ini tampaknya…. Lebih ramai dari hari biasanya. Aku
melihat sunbae-sunbae-ku sedang menikmati makanan mereka di kantin. Kantin
menjadi sedikit ribut dari biasanya.
“Minggir.”
Seseorang
menyenggol lenganku dan memotong antrian kami. Dan seperti hujan di tengah
panas matahari, aku menyadari bahwa itu adalah Ji Young ! (aku muak
memanggilnya oppa >.<) Darahku mendidih
dan tak tertahankan lagi. Tapi aku melihat disampingnya ada Young Bae oppa. Ia
melihat ke arah kami dan melemparkan senyumnya yang menawan.
“Maaf kami
duluan. ” Young Bae oppa meminta maaf pada kami. Ji Young dan Young Bae oppa
berlalu ke meja makan mereka. Tapi Young Bae oppa masih sempat tersenyum lagi
padaku tadi. Aaaahh… dialah yang cocok aku panggil oppa. ^^
Setelah
mendapat makanan, kami bergegas ke meja makan. Meja kami bersampingan dengan
meja Young bae Oppa dan Ji Young sunbae.
“Unnie, tolong ambilkan aku kecap di meja
sebelah.. disini sudah habis.” Minzy sangat bawel! Bahkan untuk mengambil kecap
saja harus menyuruhku.
“Yaa
Minzy-ya~.. ambil sendiri kecapmu. Aku tidak memiliki niat sedikitpun untuk
membantumu kali ini.” Yaahh.. bukannya
aku tidak ingin, tapi lihatlah orang yang sedang bersebelahan dengan kami!
Kalau saja seandainya hanya ada Young Bae oppa disitu, tanpa dimintapun aku
akan langsung mengambilnya. Tapi…
“Unnie…
Jebal..” Minzy mengatupkan kedua tangannya dan membuat ekspresi memohon yang
menggemaskan. Aku sebenarnya masih berkeras, tapi.. haaahhh yasudahlah. Aku
berjalan dengan terpaksa ke meja Young Bae oppa dan michin namja (aku tiba-tiba
mendapatkan nama panggilan yang pas untuk orang seperti Ji Young >.<) berada.
“Oppa,
boleh aku minta kecapnya?” aku meraih botol kecap dengan segera, tapi tiba-tiba
tanganku di cengkeram oleh Ji Young ! Aku berusaha melepaskan, tapi tangannya
begitu kuat hingga aku sedikit meringis kesakitan.
“Ji Young-ah~
lepaskan tangannya.” Young Bae oppa berusaha menghentikan kelakuan menyebalkan
Ji Young ini.
“Apa ini
kebiasaanmu untuk mengambil sesuatu yang belum dipersilahkan orang lain untuk
di ambil?” Ji Young menatapku tanpa
melepaskan tanganku.
“Heii.. sudahlah.
Ini hanya kecap, bukan sesuatu yang pantas di ributkan.” Young Bae oppa
berusaha meredakan suasana panas yang sedang terjadi.
“Minggir,
aku masih ingin memakainya.” Laki-laki ini hanya berkata dengan santai sambil
melanjutkan makannya. Aarrgghh!! Aku sungguh tak tahan dengan kelakuannya
padaku!
“Yaaaa!!!!
“ aku berteriak dengan keras di depannya. Sejujurnya bukan hanya dia yang kaget
dengan teriakanku, tapi mata seisi kantin saat ini sedang tertuju pada kami.
“Aku sudah
tidak sabar lagi dengan semua kelakuanmu! Kau pikir, karna kau adalah sunbae,
jadi kau bisa seenaknya saja padaku?!?
Aku mencoba menolongmu tadi pagi, tapi kau bahkan tidak mengucapkan
terimakasih! Kau menyerobot antrian kami, dan sekarang apa?!? Kau bilang
kebiasaanku mengambil barang yang belum diijinkan untuk di ambil?!? Waaahhh!!
Aku benar-benar kehilangan kesabaranku padamu!”
“Unnie!!
Geumanhae!! “ Minzy berteriak dan berusaha meredakan amarahku yang
meledak-ledak.
“Sudahlah
Chaelin, tidak ada gunanya bertengkar disini. Kita makan di luar saja. Ayo..”
Sandara unnie menarik lenganku dan menyeretku keluar dari kantin. Semua orang
masih melihat kami, termasuk Ji Young sunbae yang juga menatapku dengan penuh
kemarahan. Aaahhh sudahlah! Intinya aku sudah puas meluapkan kekesalanku
padanya! Ditambah lagi, semua orang di kantin, termasuk sunbae-sunbaeku yang
lain juga menyaksikannya!
Tapi tiba-tiba
aku merasa ada orang lain yang menggenggam tanganku…..
Komennya yah guys. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar